Terkait Iklim, Sekjen PBB: Bekerja Sama Atau Musnah Bersama!
Jakarta, Inakoran
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa dunia saat ini sedang berada di jalur menuju neraka iklim. Pernyataan itu disampaikan Guterres, saat berpidato pada hari pertama konferensi tingkat tinggi (KTT) Iklim COP27 di Mesir, Senin (7/11).
Dalam kesempatan tersebut, Guterres juga mengatakan dua negara pencemar di dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, harus bekerja sama untuk mengatasi krisis iklim. Hal ini tidak bisa hanya dilakukan negara berkembang, gutteres mengatakan bahwa AS dan China menghasilkan lebih dari 50% dari emisi karbon global dan tanpa Kerjasama dari mereka semua akan sia-sia.
Senada dengan Guterres, Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, juga mengatakan bahwa bumi sekarang hanya menjadi planet yang penuh dengan siksaan dan waktu kita dibumi ini sangat singkat. Dia juga menyampaikan bahwa perubahan iklim tidak akan berhenti tanpa intervensi kita sendiri.
Para pakar iklim telah menyerukan untuk meningkatkan kewaspadaan, bahwa waktu hampir habis untuk mencegah bencana kenaikan suhu di Bumi. Namun peringatan tersebut saat ini terpecah dengan adanya fokus lain yakni perang Rusia di Ukraina.
Pemanasan global yang memicu krisis iklim di berbagai belahan dunia telah mengancam akan menghancurkan umat manusia. KTT COP27 diharapkan dapat memberi langkah nyata untuk bertindak bagi semua negara.
Sekitar 100 pemimpin negara bertemu di Sharm el-Sheikh, resor mewah di Mesir. Mereka menghadapi seruan agar memperdalam pengurangan emisi karbon dan mendukung negara berkembang, yang sudah menderita akibat kenaikan suhu global.
Dalam kesempatan itu, Guterres mengeluarkan argumen yang keras untuk mengingatkan para pemimpin negara yang hadir.
"Umat manusia memiliki pilihan, bekerja sama atau binasa. Ini adalah pakta solidaritas iklim atau pakta bunuh diri kolektif," kata Guterres
Guterres mendesak negara-negara kaya yang banyak menghasilkan emisi karbon untuk membantu negara miskin yang menderita akibat perubahan iklim. Dia juga menyerukan kesepakatan untuk menahan kenaikan suhu ke target Perjanjian Paris, yaitu 1,5 derajat Celcius.
TAG#sekjen pbb, #emisi karbon, #krisis iklim, #Antonio Guterres
188699702
KOMENTAR