Tragis,  Ada 6.700 Kematian Akibat Virus Corona  Dalam Dua Minggu di Ekuador

Sifi Masdi

Monday, 20-04-2020 | 12:23 pm

MDN
Para petugas di Ekuador mengangkat jenazah dari jalan [ist]

Guayas, Inako

Keganasan virus corona atau Covid-19 begitu  menakutkan dan seperti menyapu bersih setiap jiwa yang terinfeksi. Salah satu negara yang paling berdampak akibat virus corona adalah Ekudor.

BACA JUGA: AS Catat Rekor Tertinggi, Sehari Angka Kematian Akibat Virus Corona Capai 4.491 Jiwa

Negara yang terletak di Amerika Latin itu tersebut dilaporkan hanya  dalam dua minggu di  bulan April ada sekitar 6.700 warganya merenggang nyawa sengatan virus corona. Kota yang paling berdampak adalah kota Guayaquil.

"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador.

BACA JUGA: Christina Cuomo, Istri Gubernur New York Andrew Cuomo, Miliki Gejala coronavirus Ekstrim

"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur. Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang," katanya.

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan - sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

BACA JUGA:  129 terus meroket 988 kasus corona di South Dakota setelah Gubernur Menolak Tindakan Karantina

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat. Narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

KOMENTAR