Transaksi di BEI Anjlok 24% Setelah Diterjang Virus Corona

Sifi Masdi

Friday, 24-04-2020 | 14:02 pm

MDN
Ilustrasi transaksi di Bursa Efek Indonesia [ist]

Jakarta, Inako

Virus corona atau Covid-19 yang menyebar dengan masif di tanah air memicu transaksi hari saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan yang sangat singnifikan.  Ketakukan terhadap Covid-19 membuat transaksi harian drop hingga 24 persen. Banyak investor  yang tidak berani mengambil risiko.

BACA JUGA: Saham yang Layak Dicermati Hari Ini, 24 April 2020

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi terkait perkembangan terbaru kondisi pasar modal Indonesia.

Selama tahun berjalan hingga penutupan perdagangan 17 April 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat drop 26,43% menjadi 4.635 dengan diikuti penurunan kapitalisasi pasar sebesar 26,11% menjadi Rp 5.368 triliun.

BACA JUGA : Saham yang Layak Dicermati Hari Ini, 23 April 2020 

Selain itu, rata-rata frekuensi harian turun 1,49% menjadi 462.000 kali. Dan yang lebih menyakitkan lagi, nilai rata rata transaksi harian turun 23,84% menjadi Rp 6,34 triliun.

"Pada 2020 hampir semua indeks bursa global mengalami penurunan, dengan penurunan nilai kapitalisasi pasar. Yang tertinggi dialami Austria, sedangkan penurunan market cap tertinggi dialami di Amerika Serikat sebesar US$ 3 triliun,"

BACA JUGA : Saham yang Layak Dicermati Hari Ini, 17 April 2020

“Pergerakan IHSG dan nilai transaksi turun signifikan pada Maret 2020. Setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan di sudah ada satu orang yang positif terinfeksi virus Covid-19,” tegas Inarno melalui video conference, Jumat (24/4/2020).

Sementara dari eksternal, pada saat yang sama wabah corona meluas ke berbagai negara. Ini membuat investor global dan domestik merespons negatif pasar keuangan baik di dalam negeri maupun luar negeri.

BACA JUGA: Info Rupiah Hari Ini, 24 April 2020

"Situasi ketidakpastian terus berjalan sampai saat IHSG sentuh level terendah pada hari Selasa, 24 Maret 2020, indeks turun 37.49% dibanding posisi akhir tahun lalu, dan semoga ini menjadi puncak penurunan terdalam di tahun ini," tambah Inarno.
 

KOMENTAR