Trudeau Resmi akan Mundur Sebagai PM Kanada

Hila Bame

Tuesday, 07-01-2025 | 11:37 am

MDN
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

 

OTTAWA, INAKORAN

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin (6/1) mengatakan ia akan mengundurkan diri dalam beberapa bulan mendatang setelah sembilan tahun berkuasa, setelah tunduk pada tekanan dari anggota parlemen yang khawatir dengan penampilan buruk Partai Liberal dalam jajak pendapat pra-pemilu.

Trudeau, salah satu pemimpin progresif paling terkemuka di dunia, mengatakan pada konferensi pers bahwa ia akan tetap menjabat sebagai perdana menteri dan pemimpin Partai Liberal sampai partai tersebut memilih ketua baru dalam beberapa bulan.

“Negara ini berhak mendapatkan pilihan nyata pada pemilu berikutnya, dan sudah jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertarungan internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilu tersebut,” kata Trudeau.

Dia juga mengumumkan bahwa parlemen akan diprorogasi, atau ditangguhkan, hingga 24 Maret.

Hal ini berarti pemilu tidak mungkin dilaksanakan paling cepat sebelum bulan Mei, sehingga Trudeau akan tetap bertanggung jawab – setidaknya pada awalnya – dalam menangani ancaman tarif yang akan melumpuhkan  setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari.

Pemilu berikutnya harus diadakan pada tanggal 20 Oktober dan jajak pendapat menunjukkan para pemilih yang marah atas tingginya harga dan kurangnya perumahan yang terjangkau akan memilih oposisi Konservatif dan memberikan kekalahan telak bagi Partai Liberal, tidak peduli siapa yang memimpin partai tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, para anggota parlemen Partai Liberal yang tidak puas secara terbuka meminta Trudeau mundur setelah menteri keuangannya mengundurkan diri dan menuduhnya melakukan "tipu muslihat politik" untuk memenangkan kembali pemilih.

Kesetaraan Gender Mengangkat Trudeau ke Tahta

Trudeau, 53 tahun, mulai menjabat pada bulan November 2015 dengan pesan harapan dan "jalan cerah" dan memenangkan pemilihan ulang sebanyak dua kali, menjadi salah satu perdana menteri Kanada yang paling lama menjabat dan mendapat pujian dari kaum progresif atas fokusnya pada kebijakan kesetaraan gender.

Namun popularitasnya mulai menurun dua tahun lalu karena harga bahan makanan dan perumahan naik pada periode pasca-COVID, dan kekayaannya tidak pernah pulih.

Jajak pendapat Ipsos Kanada yang dirilis pada 22 Desember menunjukkan bahwa Partai Konservatif mendapat 45 persen dukungan dari pemilih tetap, sedangkan Partai Liberal dan Partai Demokrat Baru yang berhaluan kiri masing-masing mendapat 20 persen. Hasil seperti itu pada hari pemilu akan berarti kemenangan besar bagi Partai Konservatif.

Sumber: cna

 

TAG#kanada, #pm

187331208

KOMENTAR