Turki Alalshikh Menolak Wacana Menggelar Pertarungan Tinju 15 Ronde, Karena Merugikan Kesehatan Petinju

Binsar

Tuesday, 18-02-2025 | 06:46 am

MDN
Turki Alalshikh (kiri) Menolak Wacana Menggelar Pertarungan Tinju 15 Ronde [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Sheikh Arab telah mengesampingkan kemungkinan kembalinya serangan 'sekolah lama'

Untuk mengenang kembali pertarungan tinju 15 ronde tersebut, kita harus kembali ke tahun 1982, saat pertarungan terakhir dengan jumlah ronde sebanyak ini diadakan. Ini berakhir dengan tragedi yang sangat tragis. Duk Koo Kim kehilangan nyawanya setelah KO di ronde terakhir melawan Ray Mancini.

WBA memutuskan bahwa pertarungan perebutan gelar hanya boleh berlangsung selama 12 ronde, dan untungnya organisasi lain mengikuti hal yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa otak akan lebih hancur saat Anda meleleh, jadi tiga ronde terakhir membahayakan kesehatan para petarung.

Canelo Alvarez bersenang-senang sebelum pertarungan kontra William Scull.

Perubahan tersebut tidak diterima dengan baik oleh kaum puritan pada waktu itu, butuh waktu bertahun-tahun bagi orang-orang untuk terbiasa dengannya, tetapi pada akhirnya mereka berhasil beradaptasi.

Gilberto Mendoza, presiden WBA, mengakui bahwa organisasinya akan mempertimbangkan untuk mengubah format pertandingan dari 12 ronde menjadi 15 ronde. Hal ini mengejutkan banyak pihak dan pendapat pun segera bermunculan.

 

Mayweather vs Pacquiao [ist]

 

Turki tidak ingin hal ini terjadi

Di Majalah Ring, Turki Alalshikh, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam tinju tahun lalu, berbicara tentang kemungkinan kembali ke 15 ronde dalam pertarungan:

“Saya tidak mendukung ide ini dengan cara apa pun. Itu buruk bagi kesehatan petinju dan saya tidak akan pernah setuju jika pertarungan diulang lebih dari 15 ronde. Menurut pendapat saya, pertarungan 12 ronde pun bisa jadi terlalu berat bagi kesehatan petinju, tetapi 15 ronde tidak mungkin. Pertarungan 15 ronde tidak boleh terjadi,” tegas Turki Alalshikh, melansir Marca.

Realitanya memang cukup mengejutkan bahwa Turki menganggap 12 ronde itu banyak. Jika ia sudah memasukkan AI sebagai juri persidangan, kita tidak perlu heran jika suatu saat ia ingin mengurangi jumlah ronde. Kenyataannya, masalah 15 ronde ini membuat semua orang mempertimbangkan, para penggemar akan mendapatkan lebih banyak tontonan, tetapi risiko terjadinya insiden di atas ring akan sangat tinggi.

 

KOMENTAR