Untuk Ketiga Kalinya, AS Memveto Resolusi PBB Mengenai Gaza Sejak Konflik Dimulai
Jakarta, Inakoran
Amerika Serikat pada hari Selasa memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang dirancang oleh Aljazair yang akan mendesak gencatan senjata “segera” di Jalur Gaza, dan mengklaim bahwa tindakan tersebut akan berdampak negatif terhadap pembicaraan antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Ini merupakan kali ketiga bagi Amerika Serikat untuk menggunakan hak vetonya pada panel utama badan dunia tersebut sejak serangan militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Washington, yang mendukung Israel dalam konflik tersebut dan mendukung negosiasi langsung, menolak dua resolusi lain yang mendesak penghentian konflik di Gaza akhir tahun lalu.
“Menuntut gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian yang bertahan lama,” kata duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dilansir dari Kyodonews.
Menurut Linda, gencatan senjata tanpa adanya syarat yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera, akan memperpanjang pertempuran antara Hamas dan Israel.
Resolusi tersebut akan menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera” antara pihak-pihak yang berkonflik di Jalur Gaza, serta menyerukan “pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat.”
“Keputusan yang salah saat ini akan berdampak buruk pada kawasan dan dunia kita di masa depan,” kata Amar Bendjama, duta besar Aljazair untuk PBB, yang mengajukan resolusi tersebut. “Dan akibatnya adalah kekerasan dan ketidakstabilan,” kata dia.
Tiga belas dari 15 anggota dewan memberikan suara mendukung, termasuk Jepang, sementara Inggris abstain. Resolusi memerlukan suara setuju dari setidaknya sembilan anggota agar dapat disahkan dan tidak satupun dari lima anggota tetap dewan dapat menggunakan hak vetonya.
Sejak awal konflik, dewan telah menyetujui dua resolusi mengenai masalah ini. Yang pertama menyerukan “jeda kemanusiaan” dalam pertempuran, dan yang kedua menetapkan posisi koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Jalur Gaza.
Lebih dari 29.000 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak pertempuran di sana dimulai, menurut kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas.
Amerika Serikat telah mengumumkan proposal alternatif yang menyerukan “gencatan senjata sementara sesegera mungkin” untuk operasi militer di Gaza, dengan syarat pembebasan semua orang yang ditawan oleh kelompok militan Hamas.
Usulan AS juga meminta agar serangan darat ke distrik Rafah di selatan Gaza, yang merupakan tempat tinggal sekitar 1,5 juta warga Palestina, tidak dilakukan dalam kondisi saat ini.
TAG#resolusi, #pbb, #konflik gaza, #veto amerika, #amerika, #hamas
188761201
KOMENTAR