Usia Senior dan Kelola Aset secara Digital, Pentingkah?

Hila Bame

Thursday, 29-08-2024 | 09:34 am

MDN
ilusrtasi (ist)

 

JAKARTA, INAKORAN

Usia  senior perlu mendesain cara kelola aset keuangan ditengah kubangan digital yang hampir pasti meremukkan yang tidak siap dan menenggelamkan yang menyepelekannya.

 

Manusia di planet bumi  berada pada kondisi rentan keuangan jika tidak dimitigasi sejak awal bagaimana menavigasi aset keuangan yang dimiliki.

Misalnya masyarakat lanjut usia Jepang – hampir 30 persen dari populasi mereka berusia di atas 65 tahun – menawarkan pelajaran tentang bagaimana lembaga keuangan melayani manula.

Di Jepang, para manula memegang setengah dari aset keuangan negara sebesar US$17 triliun, menurut ekonom Jepang Kouhei Komamura. 

Seiring bertambahnya usia populasi mereka, tumpukan captive capital yang dipegang oleh mereka yang menderita demensia diperkirakan akan mencapai US$2 triliun pada tahun 2030 , atau lebih dari 10 persen dari total aset keuangan pribadi negara, Financial Times sebelumnya melaporkan.

Demikian pula dalam masyarakat yang menua dengan cepat seperti Singapura , mendesain untuk manula akan segera menjadi keharusan bisnis. 

Biaya untuk tidak melakukannya dapat mengakibatkan masalah sosial yang berkembang di mana (secara digital) rentan kehilangan tabungan mereka karena tidak terbiasa dengan digitalisasi dan penipuan keuangan.

Untuk menjaga para manula tetap berpacu dengan peningkatan digitalisasi, prakarsa Seniors Go Digital Pemerintah Singapura telah melatih lebih dari 190.000 manula untuk menjalani kehidupan digital - mulai dari melakukan panggilan video, mengakses layanan digital Pemerintah, hingga alat pembayaran elektronik seperti memindai kode QR. 

Bank seperti POSB juga telah memperkenalkan peran duta digital di cabang untuk memberikan panduan dalam menavigasi layanan yang mendukung digital.

Namun, meskipun senior memimpin tingkat adopsi digital selama hari-hari awal pandemi ketika gangguan layanan cabang fisik memaksa mereka untuk online, ada kemungkinan dimulainya kembali aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan senior kembali ke kebiasaan lama. dan berbaris di bank lagi.

Mempertahankan momentum adopsi digital di kalangan manula membutuhkan fokus yang sama pada retensi.

 

TAG#INVESTASI

176526047

KOMENTAR