Wabah Korona, Jaga Jarak, dan Wajib Memakai Masker Warteg Mamoka Bahari 48 untuk Semua Kalangan Semoga Berkah

Ismail

Friday, 10-04-2020 | 13:40 pm

MDN
Pahlawan Kuliner Warteg depan tempat usaha mereka

 

Jakarta - Inako

 

Semenjak wabah korona melanda tanah air, pemerintah membuat kebijakan ekstrem agar dapat memutus mata rantai virus tersebut. Yakni jaga jarak atau social distancing dan tetap berada di rumah.

BACA JUGA: Facebook membatalkan semua acara besar hingga Juni 2021, kata Zuckerberg

 

Dampak dari kebijakan untuk melawah wabah tersebut adalah para pekerja informal kehilangan penghasilan, pelaku usaha terpaksa menutup bisnisnya, pekerja harus dirumahkan karena tempat mereka bekerja tidak beroperasi.

 

BACA JUGA: Pabrik Daging Terbesar di AS Tutup Sementara, Memperingatkan Kekurangan Daging Selama Pandemi

 

Dihubungi Inakoran, (04/10 2020), Ibu Sariyi (45) selaku pemilik Warung Tegal (warteg) Mamoka Kharisma Bahari Group 48 Jl. Pusdiklat Depnaker Kamp Makasar Jakarta Timur. bercerita soal usahanya.

"Belum begitu lama (buka kemitraan Warteg Momoka Kharisma Bahari) Group 48, sekitar 6 bulan lalu. Kalau usaha warteg, saya sudah sejak 30 tahun lalu ikut Orang Tua Buka Warteg"  ujar Sariyi.

Wanita asal Tegal ini mengaku sengaja buka sistem kemitraan. "Awalnya bergabung buka dengan karyawan 2 dan keluarga ikut turut membantu mengelola usaha sendiri, lanjut Sariyi.

Ia pun menerapkan sistem Gaji untuk Karyawan dan saudaranya sendiri, Warteg Momoka Bahari. Wanita 45 tahun ini mengatakan, kepada redaksi Inakoran.com (Ismail Marjuki) 

Menurut Sariyi (45), peminat usaha warteg sekarang banyak dan bahkan cenderung meningkat. "Terutama di kalangan orang-orang jelang pensiun. Setahun sebelum pensiun mereka sudah nanya-nanya. Ada lho yang sampai punya 3 - 4 gerai," ucap wanita 45 tahun ini.

 

Soal keuntungan, Sariyi mengatakan jumlahnya bisa berbeda tergantung ramai pengunjung, di buka 24 jam, dengan system bagi dua shif, bahkan ada moment Berbagi dengan pelanggan setiap hari jum'at Berkah semua harga satu bungkus atau porsi Rp 10.000+es teh manis. Harga Khusus Driver Ojek Online pelanggan setia warteg bahari 24 jam, bahkan Gratis dikatakan A. Safrudin (40) asal Jatiwarna Pondok Gede, Driver Ojol yang sdah 2 tahun jadi mitra.

 

Sariyi pun mengaku biasa saja jika ada kendala dalam menjalani bisnis warteg, Bahkan hal tersebut tidak di utarakan, hal utama soal membuat karyawan betah bekerja. Selain itu, semakin banyak kompetitor rumah makan yang berusaha meniru desain maupun konsep usahanya.

 

Untuk mengatasinya, Sariyi memperkenalkan warteg konsep elegan yang tampilannya sedikit berbeda dari Warteg pada umumnya. Misalnya keramik dan warna interiornya," pungkas Sariyi.

(WRC/Ismail)

 

KOMENTAR