Wanita yang Jalani Diet Vegetarian Berisiko Patah Tulang, Kok Bisa?

Sifi Masdi

Thursday, 18-08-2022 | 16:29 pm

MDN
Ilustrasi diet vegetarian [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Sebuah penelitian menemukan wanita yang menjalani diet vegetarian 33 persen lebih berisiko tinggi mengalami patah tulang dibandingkan mereka yang makan daging.

Kondisi ini bisa terjadi karena mereka memiliki asupan nutrisi yang lebih rendah yang terkait dengan kesehatan tulang dan otot.

Sebuah tim dari Universitas Leeds telah menyelidiki risiko patah tulang pinggul pada pemakan daging sesekali, pescatarian atau mereka yang makan ikan (bukan daging) dan vegetarian dengan pemakan daging biasa.

 

 

Para peneliti mencatat 822 kasus patah tulang pinggul di antara para wanita, sekitar tiga persen dari mereka yang menjalani diet vegetarian.

Analisis yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine menemukan, setelah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti merokok dan usia, vegetarian adalah satu-satunya kelompok diet dengan peningkatan risiko patah tulang pinggul.

Tim juga menemukan rata-rata BMI di antara vegetarian sedikit lebih rendah daripada rata-rata di antara pemakan daging biasa.

"Studi kami menyoroti potensi kekhawatiran mengenai risiko patah tulang pinggul pada wanita yang memiliki diet vegetarian," kata James Webster dari University of Leeds Inggris, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (13/8/2022).

 

 

Namun, menurut James Webster dari University of Leeds Inggris, hasil penelitian itu tidak memperingatkan orang untuk meninggalkan diet vegetarian. Seperti halnya diet apa pun, penting untuk memahami keadaan pribadi dan nutrisi apa yang dibutuhkan untuk gaya hidup sehat yang seimbang. Diet vegetarian dapat sangat bervariasi dari orang ke orang dan bisa sehat atau tidak sehat, sama seperti diet yang memasukkan produk hewani.

Namun, yang mengkhawatirkan, bagi James, diet vegetarian seringkali memiliki asupan nutrisi yang lebih rendah yang terkait dengan kesehatan tulang dan otot. Karena, jenis zat gizi ini umumnya lebih banyak terdapat pada daging dan produk hewani lainnya dibandingkan pada tumbuhan, seperti protein, kalsium, dan zat gizi mikro lainnya.

 

 

KOMENTAR