Waspada! Vape Bisa Lebih Berbahaya Dari Rokok Biasa

Binsar

Thursday, 27-10-2022 | 10:47 am

MDN
Menurut sebuah studi baru oleh para ahli dari University of Louisville di AS, vape, terutama yang mengandung bahan kimia, dapat menyebabkan aritmia ventrikel pada tikus [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Menurut sebuah studi baru oleh para ahli dari University of Louisville di AS, vape, terutama yang mengandung bahan kimia, dapat menyebabkan aritmia ventrikel pada tikus. Aritmia adalah salah satu gangguan jantung yang  ditandai dengan irama jantung yang tidak teratur atau abnormal.

Jika tidak diobati, kondisi yang terjadi di bagian bawah jantung ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan serangan jantung mendadak, bahkan kematian.

Rokok elektrik, yang juga dikenal sebagai vape, sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok biasa dengan bahan dasar tembakau. Anggapan itu tidak benar, sebab Vape pada dasarnya tidak aman. Beberapa penelitian terbaru mengatakan bahwa vaping mungkin tidak lebih aman, sebaliknya, mereka sama berisikonya dengan tembakau.

Dalam sebuah penelitian baru, para ahli mengatakan bahwa vaping dapat meningkatkan risiko berhentinya jantung secara mendadak pada pemakainya.

Vape, menurut penelitian itu, sangat mungkin membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan jantung mendadak dibandingkan dengan mereka yang merokok.

Ilustrasi [ist]

 

 

Melansir Timesnownes, para peneliti di California menemukan bahwa rokok elektrik (vape) dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada jantung dan otak dan mengurangi fungsi pembuluh darah. Temuan penelitian ini telah dimuat di jurnal Nature Communications.

Bagaimana rokok elektrik meningkatkan risiko serangan jantung?

Rokok tradisional mengandung nikotin dan tembakau, zat yang membuat mereka kecanduan.

Sementara Vape, hanya mengandung nikotin. Ada anggapan bahwa rokok elektrik (vape) dianggap 95 persen kurang berbahaya dibandingkan dengan produk tembakau lainnya.

Tapi anggapan itu itu tidak berarti bahwa vape kurang berbahaya bagi manusia, karena kandungan nikotinnya bisa berdampak buruk untuk jantung.

Menurut sebuah studi baru oleh para ahli dari University of Louisville di AS, vape, terutama yang mengandung bahan kimia, dapat menyebabkan aritmia ventrikel pada tikus.

Aritmia ditandai dengan irama jantung yang tidak teratur atau abnormal. Jika tidak diobati, kondisi yang terjadi di bagian bawah jantung ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan serangan jantung mendadak, bahkan kematian.

Apa itu henti jantung?

Serangan jantung adalah keadaan darurat kesehatan utama yang mungkin datang tanpa peringatan atau tanda-tanda awal dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Saat itulah jantung berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Ini adalah masalah listrik dengan jantung di mana organ berhenti memompa darah ke seluruh tubuh dan menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas juga.

 

 

Tanda-tanda awal serangan jantung meliputi:

Palpitasi; Pingsan; Sakit dada; Sesak napas; Detak jantung tak teratur; Pusing dan mengi yang tidak dapat dijelaskan.

Para ahli mengatakan bahwa penelitian ini adalah yang pertama dari jenisnya yang menjelaskan bagaimana vaping dapat merusak ritme jantung dan menyebabkan gangguan pada fungsinya.

Sebelumnya, penelitian yang sama menunjukkan bahwa vaping merupakan penyebab masalah pernapasan pada diri seseorang.

 

KOMENTAR