WHO: Kasus Corona Belakangan Ini Didominasi Kelompok Usia 20-40 Tahun

Binsar

Tuesday, 18-08-2020 | 20:25 pm

MDN
Ilustrasi

Jakarta, Inako

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka prihatin bahwa penyebaran virus korona baru yang didominasi oleh orang-orang berusia 20- 40 tahun. Banyak dari mereka tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi (OTG), sehingga menimbulkan bahaya bagi kelompok-kelompok yang rentan.

Pejabat WHO mengatakan bulan ini proporsi orang yang lebih muda di antara mereka yang terinfeksi telah meningkat secara global, menempatkan sektor rentan yang berisiko dari populasi di seluruh dunia, termasuk orang tua dan orang sakit di daerah padat penduduk dengan layanan kesehatan yang lemah.

"Epidemi sedang berubah," direktur regional Pasifik Barat WHO, Takeshi Kasai, mengatakan dalam pengarahan virtual. "Orang-orang berusia 20-an, 30-an dan 40-an semakin mendorong penyebaran. Banyak yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi."

 

"Ini meningkatkan risiko limpahan ke yang lebih rentan," tambahnya.

Mengutip Reuters, lonjakan kasus baru telah mendorong beberapa negara untuk memberlakukan kembali pembatasan karena perusahaan berlomba untuk menemukan vaksin untuk virus yang telah menghancurkan ekonomi, menewaskan lebih dari 770.000 orang dan menginfeksi hampir 22 juta orang.

Lonjakan dilaporkan di negara-negara yang tampaknya telah mengendalikan virus, termasuk Vietnam, yang hingga baru-baru ini pergi tanpa penularan domestik selama tiga bulan karena upaya mitigasinya yang agresif.

 

"Apa yang kami amati bukan hanya kebangkitan kembali. Kami yakin itu adalah sinyal bahwa kami telah memasuki fase baru pandemi di Asia-Pasifik," kata Kasai.

Dia mengatakan negara-negara lebih mampu mengurangi gangguan pada kehidupan dan ekonomi dengan menggabungkan deteksi dini dan respons untuk mengelola infeksi.

 

Sementara mutasi telah diamati, WHO masih menganggap virus itu "relatif stabil", kata Kasai.

WHO juga mengingatkan pembuat obat untuk mengikuti semua langkah penelitian dan pengembangan yang diperlukan saat membuat vaksin.

Socorro Escalante, petugas teknis dan penasihat kebijakan obat-obatannya, mengatakan WHO sedang berkoordinasi dengan Rusia, yang bulan ini menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin COVID-19.

"Kami berharap mendapat tanggapan dalam hal bukti vaksin baru ini," kata Escalante.

KOMENTAR