WHO Menyatakan Wabah Cacar Monyet Belum Menjadi Darurat Global

Binsar

Monday, 27-06-2022 | 07:20 am

MDN
WHO Menyatakan Wabah Cacar Monyet Belum Menjadi Darurat Global [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Organisasi Kesehatan Dunia, Sabtu (25/6) memutuskan untuk tidak menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat global untuk saat ini, bahkan ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara-negara non-endemik terus bertambah.

Hal itu disampaikan Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus usai mendegar saran komite ahli kesehatan internasional yang mengadakan pertemuan darurat pada hari Kamis (24/6).

Sebanyak 16 ahli internasional telah memutuskan dengan konsensus bahwa situasinya bukan merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, meskipun ada "pandangan yang berbeda di antara komite," kata Tedros, seperti dilansir dari Kyodonews, Minggu (26/6).

 

 

Wabah bagaimanapun jelas merupakan "ancaman yang berkembang" yang membutuhkan tanggapan kolektif, katanya.

Menurut WHO, virus cacar monyet adalah endemik di beberapa bagian Afrika di mana telah diketahui menyebabkan penyakit, termasuk kematian, selama beberapa dekade.

Kasus infeksi di Eropa dan Amerika Serikat telah meningkat sejak Mei, sementara di Asia, kasus pertama dikonfirmasi selama seminggu terakhir di Singapura, Korea Selatan dan Taiwan.

Sejak awal Mei, lebih dari 3.000 kasus telah dilaporkan ke WHO dari 47 negara.

Mayoritas kasus yang dikonfirmasi di negara-negara non-endemik adalah laki-laki dan kebanyakan dari mereka terjadi di antara gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki di daerah perkotaan, katanya.

Penyakit ini menyebar melalui kontak fisik yang dekat.

 

 

Wanita hamil dan anak-anak berisiko menjadi sakit parah jika terinfeksi.

Gejala termasuk demam, ruam luas, lesi kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening setelah masa inkubasi lima sampai 21 hari.

Meskipun cacar monyet bisa mematikan, itu bisa diobati. Vaksin cacar digunakan untuk melawan penyakit ini, tetapi WHO mengatakan vaksinasi massal tidak diperlukan atau direkomendasikan pada tahap ini.

Nama virus mengacu pada penemuannya pada monyet selama percobaan hewan di Denmark pada tahun 1958. Penularan pertama ke manusia dikonfirmasi pada tahun 1970.

 

 

KOMENTAR