82 Koli APD Mendarat Lagi Di Lanud ANB

Tarakan,Inako
Kalimantan Utara sebagai daerah perbatasan kembali mendapat bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Gugus Tugas Pencegahan Covid 19 Pusat. Bertempat di Lanud Anang Busra yang dibawa oleh pesawat Boeing TNI Angkatan Udara A-7308 sebanyak 82 koli APD berhasil mendarat dengan sempurna.
BACA JUGA: 5000 Paket Sembako dari Presiden untuk Warga Kota Cirebon
Terhitung ini adalah ke 6 kalinya Kaltara mendapat bantuan APD karena seperti yang diketahui jumlah positiv covid 19 di Kalimatan Utara meningkat cukup pesat belakangan ini. Terkonfirmasi sebanyak 100 orang lebih telah terjangkit covid selama 1 bulan terakhir.
Komandan Lanud Anang Busra Kolonel Pnb Heri Kris Dri Handaka menjelaskan sebanyak 82 kali APD yang datang kali ini mekanismenya pun sama dengan yang sebelumnya akan diserahkan kepala Dandim 0907 lalu nantinya akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi lalu disalurkan kepada rumah sakit rujukan dan non rujukan yang ada di Kaltara.
"Seperti sebelumnya mekanismenya sama, dari Lanud akan menyerahkan ke Kodim lalu akan diserahkan oleh Kodim kepada Dinas Kesehatan provinsi untuk disalurkan ke RS yang ada di Kaltara baik yang rujukan maupun non rujukan," ungkapnya kepada media ini.
BACA JUGA: Sibolga Gerbang wisata Dunia nan mengagumkan
Saat dikonfirmasi mengenai keterlibatan pesawat TNI AU dalam pengiriman spesimen ia menerangkan terkait hal tersebut ia belum bisa memastikan namun hal itu akan bisa dilakukan secara fleksibel jika pesawat yang dimaksud tengah berada di Lanud Anang Busra dan bertepatan dengan tujuan laboratorium pemeriksaan swap yang berada di Surabaya. Untuk diketahui provinsi Kaltara mendapat laboratorium swap di Surabaya bersama 3 provinsi lain yaitu Kaltim, Kalsel dan Kalteng.
"Jadi kita kan sekarang ada pesawat kargo yang rutin terbang ke Surabaya saya rasa itu bisa dimanfaatkan, namun apabila memang pesawat ini (Pesawat TNI AU.red) punya rute yang sama saya rasa itu tidak masalah, karena sudah dikoordinasikan juga karena tidak mungkin hanya 1 pesawat yang terus bolak balik, karena costnya cukup besar dan bisa dicombain dengan visi misi lain itu tidak masalah seperti pengantaran APD ini," paparnya lagi.
Ia tambahkan sudah sejak lama ada permintaan khusus dari tokoh adat di daerah terpencil di Kaltara seperti di Long Bawan sewaktu Panglima TNI dan Kapolri berkunjung ke Kaltara. "Sebulan sekali kami juga mengakomodir kebutuhan pangan untuk daerah-daerah yang memang tidak bisa dijangkau dengan jalan darat, seperti besok kita kedatangan casa untuk mengantar logistik ke daerah-daerah yang hanya bisa ditempuh lewat jalur udara," tutupnya.
KOMENTAR