Aksi Pencurian Vanili Di Minahasa Tenggara, Resahkan Warga

Minahasa Tenggara, Inako –
Aksi pencurian buah Vanili di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, meresahkan warga setempat. Aksi itu dinilai dipicu tingginya harga komoditas itu di pasaran dalam bebebrapa bulan belakangan.
Seorang petani Vanili bernama Henly, asal Tombatu mengaku, dirinya menjadi salah satu korban aksi pencurian, meski buahnya belum memasuki masa panen.
"Padahal belum matang untuk di panen. Tapi namanya pencuri, tetap saja disikat," ujarnya kesal.
Menanggapi banyaknya keluhan warga terkait maraknya aksi pencurian Vanili tersebut, Pemerintah Kabupaten Minahasa tanggara kini telah mengambil sikap tegas dengan mengeluarkan instruksi khusus kepada seluruh kepala desa/lurah yang ada di kabupaten itu.
Instruksi itu berisi perintah untuk membuat pos penjagaan dipintu keluar kawasan Gunung Potong desa Pangu dan juga di pintu keluar di kecamatan Touluaan.
"Saya minta Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup dibantu Satpol PP untuk membuat pos dipintu keluar kawasan Gunung Potong desa Pangu dan juga di pintu keluar dikecamatan Touluaan," kata Bupati James Sumendap, di Minahasa, beberapa hari lalu.
Menurutnya, pos itu bertujuan untuk melakukan pemeriksaan setiap kendaraan yang dicurigai membawa hasil pertanian khususnya Vanili.
“Saya juga tegaskan agar disampaikan ke pedagang pembeli untuk tidak membeli Vanili yang belum usia panen. Jika perlu telusuri identitas penjualnya apakah punya kebun Vanili atau tidak," ujar Bupati James.
Terkait instruksinya ini dia juga nantinya akan menuangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) untuk melindungi para petani Vanili, sekaligus meminimalisir aksi pencurian Vanili.
"Tolong ini juga disosialisasikan di setiap pertemuan kemasyarakatan, keagamaan hingga acara suka maupun duka ditengah masyarakat," tandasnya
TAG#Vanili, #aksi Pencurian, #Minahasa Tenggara, #Sulut
198737320
KOMENTAR