Alat Berat: United Tractors (UNTR) Bukukan Omzet 71,58%

Hila Bame

Wednesday, 26-09-2018 | 12:08 pm

MDN
ilustrasi (ist)

"Presiden pertama Amerika Serikat George Washington hingga Presiden ke-5 James Monreo kerja utamanya adalah membuka jalan keseluruh wilayah teritorinya hingga pelosok desa, menjangkau daerah pertanian di Ilinois dan sebagainya.

Mulai Presiden ke-6 hingga dua ratus delapan puluh tahun kemudian kerjanya membangun perekonomian meskipun perbaikan jalan tetap dilakukan untuk perawatan, berdandan sedemikian soleknya  agar jalan raya lancar, tidak tersendat apa lagi padat tiada bergerak.

Wilayah isolasi hampir tiada dalam kamus bangsa Amerika Serikat. Tiada wilayah yang terisolir semacam sebagian wilayah di timur negeri zambrut ini"

 

Jakarta, Inako

Tingginya volume pembangunan infrastruktur selama pemerintahan Joko Widodo mendongkrak penjualan alat berat di Indonesia, meskipun di sisi lain efek pembangunan belum bisa dirasakan secepat yang dibayangkan banyak orang. Membangun jalan raya menuju lokasi pertambangan misalnya atau membangun jalan trans Papua tentulah alat berat menjadi tulang punggung utama. 

Memang pembangunan infrastruktur bukanlah kegiatan seperti sektor perdagangan dalam jangka tiga bulan hingga setahun kinerja usaha langsung bisa dinikmati. 

Pembangunan infrastruktur adalah investasi padat modal membutuhkan waktu yang panjang untuk mendapatkan Returnd On investment (ROI) 

Salah satu Emiten alat berat dan kontraktor PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit pada periode Januari—Agustus 2018. Volume itu mencakup 71,58% dari target sepanjang tahun sejumlah 4.500 unit.

Investor relations United Tractors Ari Setiyawan menyampaikan, pada 8 bulan pertama 2018 perusahaan sudah membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit. Volume itu meningkat 33,59% year-on-year (yoy) dari Januari—Agustus 2017 sebanyak 2.411 unit.

Pasar di sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 53%, kemudian konstruksi 21%, perkebunan 16% dan kehutanan 10%. Moncernya penjualan di sektor tambang didukung harga batu bara yang bergerak positif.

“Pada bulan Agustus 2018, penjualan Komatsu mencapai 345 unit, turun dari bulan sebelumnya 476 unit. Adapun, raihan selama 8 bulan membuat pangsa pasar kami mencapai 35%,” paparnya dalam laporan operasional perusahaan, Rabu (26/9/2018).

Tahun ini, UNTR membidik penjualan alat berat sejumlah 4.500 unit, tumbuh 18,79% yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit. Artinya, raihan pada 8 bulan pertama 2018 mencapai 71,58% dari target setahun penuh.

Sementara itu, Ari menyebutkan, kinerja divisi kontraktor tambang melalui PT Pamapersada Nusantara juga mengalami peningkatan. Dalam 8 bulan pertama 2018, produksi batu bara naik 8,98% yoy menjadi 78,9 juta ton dari sebelumnya 72,4 juta ton.

Volume pengupasan lapisan penutup pada Januari—Agustus 2018 pun tumbuh 22,17% yoy menuju 623,8 juta bank cubic meter (BCM) dari sebelumnya 510,6 juta BCM. Pada Agustus 2018, volume produksi batu bara mencapai 10,8 juta ton, sedangkan pengupasan lapisan penutup 89,9 juta BCM.

Penjualan batu bara pada Januari—Agustus 2018 mencapai 5,58 juta ton, tumbuh 20,27% yoy dari sebelumnya 4,64 juta ton. Pada bulan Agustus 2018, penjualan batu hitam sejumlah 475.000 ton, turun dari bulan sebelumnya 475.000 ton.

KOMENTAR