Ali Alatas: Jangan Membela Toleransi dengan Cara yang Intoleran

Timoteus Duang

Wednesday, 06-04-2022 | 11:54 am

MDN
Diskusi #Safari24 Total Politik dengan tema "Benarkah FPI dan HTI Masih Bergerak di Bawah Tanah" di Jakarta Selatan (5/4).

 

Jakarta, Inakoran

Dalam pembukaan Konferensi Besar XXV GP Ansor di Kalimantan Selatan, Rabu (30/03/2022), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa kelompok yang memperalat agama masih terus bergerak sampai saat ini.

 

"Meski kita mampu membubarkan HTI dan FPI bersama pemerintah, tapi mereka masih berkeliaran di bawah tanah dan bergerak dengan cara mereka."

Menanggapi pernyataan Menag ini, Sekretaris Umum Front Persaudaraan Islam Ali Alatas mengimbau agar dalam membela toleransi, sebaiknya menggunakan cara-cara yang tidak intoleran.


Baca juga: Negara Diharapkan Memastikan Keadilan bagi Nelayan Tradisional


 

"Kalau memang seandainya betul katakanlah ingin membela toleransi, harusnya gunakanlah cara jangan dengan cara intoleran," ujar Ali dalam diskusi #Safari24 Total Politik dengan tema "Benarkah FPI dan HTI Masih Bergerak di Bawah Tanah" di Jakarta Selatan (5/4).

Menurut Ali, narasi yang dibangun Menag Yaqut berpotensi menimbulkan kecurigaan antarsesama elemen bangsa. Pernyataan Yaqut dinilai dapat mengadu domba satu sama lain.

Ali menilai, pernyataan itu mengandung potensi bahaya sebab Yaqut adalah seorang pejabat public. "Kalau seandainya ini dikatakan oleh Menag (Yaqut) ini justu malah berbahaya, karena dia sifatnya adalah seorang pejabat publik.”


Baca juga: Keterbukaan Batin pada Keresahan Perempuan Menjadi Faktor Pendorong Disahkannya RUU TPKS


 

Narasi yang dibangun Menteri Agama itu mengesankan orang-orang eks organisasi FPI yang dibubarkan itu tidak boleh berkegiatan lagi. Padahal hak untuk berorganisasi itu dijamin konstitusi.

"Kenapa narasi yang dibangun adalah narasi yang kemudian cenderung pada memisah-misahkan seolah-olah kemudian orang-orang yang HTI-FPI itu, kesan yang ditangkap seolah olah enggak boleh lagi berkegiatan, berikut serta, berkumpul menyatakan pendapat."

 

KOMENTAR