Awas! Bonafantura Abunawan Gigih Perjuangkan Untuk Hilangkan Tanah Ulayat Kampung Wangkung, Rareng, Rai, Terlaing, Tebedo dan Lancang.

JAKARTA, INAKORAN
Meski sempat dipenjarakan karena membuat pernyataan tapal batas Ulayat Mbehal "Wau Pitu Gendang Pitu Tanah Boleng", Bonafantura Abunawan tetap gigih memperjuangkan untuk menghilangkan tanah Ulayat kampung Wangkung, sebagian tanah Ulayat Rareng, Kampung Rai, kampung Tebedo, kampung Terlaing dan sebagian tanah Ulayat Lancang yaitu lingko Menjerite, ujar Hendrik Jempo, tua gendang Terlaing.
BACA:
BPN Mabar Diharapkan Adopsi Hukum Adat Manggarai Menghindari Karut Marut Sertifikasi Tanah
.jpg)
Foto: Dokumen Warga Terlaing Flores Barat NTT
Lewat kuasa hukum tua golo Mbehal Yohanes B. Selatan, SH, menyurati Bupati Manggarai Barat berisi tapal batas Ulayat Mbehal. Kemudian saudara Selatan juga menyurati BPN supaya hentikan proses sertifikat di lokasi Menjerite dan Nerot. Kami mendapat salinan surat ini dari satu sumber, ujar Jempo.
"Saudara Selatan ini, aneh dan menyesatkan", ujar Jempo. Perkara PLN itu bukan perkara Ulayat Mbehal vs ulayat Terlaing, tetapi perkara perorangan. Lebih aneh lagi, keputusan pengadilan negeri Labuan Bajo hingga Mahkamah Agung, yang mengukuh Ulayat Mbehal, adalah pernyataan manipulasi, tambah Jempo. Karena sesungguhnya putusan itu justru memperkuat Ulayat Terlaing, tambah Jempo. Proses perkara PLN ini masih panjang, meski pihak Bone Bola cs kalah, masih ada upaya PK. Perkara ini sarat dengan dugaan pemalsuan, tambah Jempo.
BACA:
9 Orang tersangka Perusakan Masjid Ahmadiyah Sintang
Karena tidak henti-hentinya perjuangan Bonanfura ini lewat kuasa hukumnya, maka Tua Golo dan Tua Gendang Terlaing menyurati Kompolnas Jakarta untuk melanjutkan proses hukum saudara Bonafantura ini. Perkaranya masih terbuka dan saudara Bonafantura masih menyandang status tersangka, tambah Jempo
Betapa berbahaya saudara Bonafantura ini. Masih kuat dalam ingatan, bagaimana dengan strategi liciknya membangun kampanye kemana-mana bahwa di Kampung Terlaing tidak ada compang (Mesbah sakral) dan tidak ada Gendang.
Kampanye ini berhasil membangun konspirasi jahat. Itu semua penipuan karena Gendang Terlaing jauh lebih tua dari Mbehal, tambah Jempo.
TAG#TERLAING, #MASYARAKAT ADAT, #TANAH ULAYAT, #HAK ULAYAT, #TANAH ADAT, #TANAH TERLAING, #MAFIA TANAH, #POLRI, #POLRES MANGGARAI BARAT, #POLDA NTT, #MAFIA
190234254
KOMENTAR