Deddy Mizwar Diminta Mundur dari Demokrat Setelah Jadi Jubir Jokowi-Mar’uf

Sifi Masdi

Wednesday, 29-08-2018 | 12:43 pm

MDN
Deddy Mizwar [ist]

Jakarta, Inako

Sejumlah elite Partai Demokrat meminta Deddy Mizmar untuk mundur dari Demokrat setelah menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Padahal Demokrat adalah parpol pendukung koalisi Prabowo-Sandiaga Uno.

Menurut Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon, Deddy Mizwar mempunyai jabatan strategis di DPD Demokrat Jawa Barat. Terkait soal sanksi yang dijatuhkan kepada Deddy, Jansen menyebut internal partai belum membicarakannya.

"Kalau ditanya apa posisi Kang Deddy Mizwar hari ini di Partai Demokrat, beliau saat ini adalah Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat di provinsi Jabar," ujar Jansen Sitindaon.

"Terkait sanksi kepada beliau, karena kejadian ini baru ya, setahu saya di internal belum dibahas," imbuh Jansen.

Jansen menyebut sikap politik Demiz yang mendukung Jokowi-Ma'ruf nyata keluar dari garis keputusan partai. Sesuai mekanisme AD/ART, Dewan Kehormatan dan Komisi Pengawas Partai Demokrat segera menyikapi manuver Deddy.

Soal saran agar Deddy mundur dari partai, Jansen mengungkit sikap politik TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). TGB yang terang-terangan ini Jokowi dua periode sebagai presiden, memilih keluar dari partai. Langkah TGB menurut Jansen bisa diikuti Deddy Mizwar.

"Belajar dari preseden sebelumnya di kasus TGB yang juga mendukung Jokowi, agar tidak riuh dan berpolemik di ruang publik, rasanya langkah sama, yaitu mengajukan surat pengunduran diri dari Demokrat juga bisa ditempuh oleh Demiz atas sikap politiknya yang berbeda dengan sikap resmi partai yang dia juga secara nyata telah mengetahuinya di Pilpres 2019 ini mendukung Prabowo Sandi," urai Jansen. 

 

 

KOMENTAR