Demi Amunisi Pilpres, Sandiaga Obral Saham Saratoga

Sifi Masdi

Monday, 31-12-2018 | 18:20 pm

MDN
Cawapres Sandiaga Uno [ist]

Jakarta, Inako

Sejak mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno selalu menarik banyak perhatian publik. Salah satu aksi yang cukup menarik perhatian banyak publik 2018 adalah aksinya menjualasaham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Pria yang akrab disapa Sandi itu, sepanjang 2018 sudah menjual saham SRTG sekitar Rp 567 miliar. Sandi mengaku menjual saham SRTG untuk memenuhi amunisi untuk berkampanye di 2019. Penjualan saham itu dilakukan dalam beberapa tahap.

Sandi pertama kali menjual saham SRTG pada awal Oktober 2018. Kala itu Sandi melepas sebanyak 51.400.000 lembar saham SRTG di harga Rp 3.776, nilai transaksinya mencapai Rp 194,08 miliar.

Dia menjual saham SRTG dalam dua kali transaksi. Transaksi pertama dilakukan pada 2 Oktober 2018 dengan menjual 12.000.000 lembar saham dan 3 Oktober 2018 sebanyak 39.400.000.

Kemudian dia juga melepas saham SRTG pada 8 Oktober 2018 sebanyak 28 juta lembar di harga Rp 3.776 dan 9 Oktober 2018 sebanyak 2,1 juta lembar saham di level Rp 3.802. Total nilai transaksi di dua hari itu mencapai Rp 113,7 miliar.

Lalu 26 November juga ada penjualan saham SRTG yang dilakukan Sandi di pasar negosiasi. Berdasarkan data transaksi bursa, terjadi transaksi jual-beli saham SRTG senilai Rp 37,76 miliar yang tercatat dilakukan investor asing. Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 10 juta saham.

Lalu Sandi kembali melaporkan empat kali transaksi penjualan saham dari kurun waktu 27 November 2018 hingga 4 Desember 2018. Total jumlah saham yang dilepas Sandiaga tercatat mencapai 41,8 juta saham.

Dari empat kali transaksi tersebut harga jual setiap transaksi Rp 3.776/saham. Artinya Sandiaga mendapatkan dana Rp 157,84 miliar.

Kemarin Sandi juga mengumumkan melepas sebanyak 17.050.000 lembar saham. Seluruhnya dijual pada harga Rp 3.776. Jadi jika dihitung nilai transaksinya mencapai Rp 64,38 miliar. Rincian transaksi, 27 November 2018 sebanyak 5 juta saham. Pada 28 November 2018 sebanyak 15,9 juta saham. Lalu pada 3 Desember 2018 sebanyak 10 juta saham dan 4 Desember 2018 sebanyak 10,9 juta saham.

Dia menjual sahamnya itu dalam 3 tahap yakni pada perdagangan tanggal 6 Desember 2018 sebanyak 7.000.000 lembar, lalu pada 7 Desember 2018 5.000.000 lembar dan 11 Desember 2018 sebanyak 5.050.000 lembar saham.

Jika ditotal, nilai transaksi dari aksi penjualan saham SRTG yang dilakukan Sandi sudah mencapai Rp 567,76 miliar. Seiring dengan itu, jumlah kepemilikan Sandi di saham SRTG kian susut dan kini tinggal 613.765.429 lembar saham atau sekitar 23,6234%.

Sandi secara terbuka mengakui aksi penjualan saham itu untuk kepentingan kampanye. Menurutnya, dia akan melakukan apapun untuk maju di 2019 sekalipun menjual saham SRTG.

"Kebutuhan biaya berapapun juga saya akan all out. Karena sekarang ini kita sudah menembus 40 persen, harapan masyarakat sudah begitu melimpah kepada kita. Kita harus betul-betul tidak mengecewakan masyarakat," ucapnya.

Sandi memilih untuk menjual saham dari pasar modal lantaran menurutnya cara itu lebih terbuka. Sehingga publik bisa tahu dari mana sumber dana kampanyenya. "Itu terbuka asalnya dari mana, asalnya dari penjualan saham," katanya.

Dia mengatakan jika dengan keterbukaan informasi kepada masyarakat ini diharapkan proses berpolitik menjadi terbuka. Karena masyarakat mengetahui asal penggunaan dana kampanye tersebut dari mana asalnya.

"Jadi ini mudah-mudahan memicu keterbukaan informasi bagi masyarakat. Bahwa proses politik harus terang benderang. Proses kampanye seperti sekarang ini, kan jalan-jalan kemana-mana, pasti makan biaya dan harus transparan," ujarnya.

Karena selama ini, lanjut dia setiap kali terjun ke masyarakat, banyak diantara mereka yang juga ikut memberikan dananya guna perjuangan kampanye.

"Dan saya sedihnya setiap kali terjun ke masyarakat, masyarakat malah mengasih uang ke saya, ingin ikut berjuang, seperti kemarin di Teluk Penyu Cilacap, itu dikasih uang juga. Intinya para pedagang, petani, semua ingin ikut berpartisipasi berapapun jumlahnya untuk dana kami berkampanye," tuturnya.


 

KOMENTAR