Donald Trump: Bangun Pabrik Di AS, Foxconn Lakukan Lompatan Besar

Binsar

Wednesday, 04-07-2018 | 13:57 pm

MDN
Kawasan Pabrik Foxconn [ist]

Inakoran.com –

Presiden Amerika Serikat, Donald Trum menilai langkah yang dilakukan oleh Foxconn dengan membangun pabrik di Amerika Serikat merupakan sebuah lompatan besar dan jadi permulaan untuk hadirnya investasi asing di AS.

Pernyataan itu disampaikan Trump, saat meresmikan pembangunan pabriknya di wilayah Mount Pleasant Wisconsin, Amerika Serikat, Sabtu lalu.

Vendor perakit iPhone asal Taiwan, Foxconn, menunjukan geliat bisnis yang sangat menjanjikan di Amerika Serikat. Fakta terbaru diperlihatkan Foxconn saat ia secara resmi membangun pabriknya di wilayah Mount Pleasant Wisconsin, Amerika Serikat. 

Rencananya, di pabrik seluas hampir dua juta meter persegi ini, Foxconn akan memproduksi komponen layar LCD dan mempekerjakan sebanyak 13.000 orang.

Prosesi groundbreaking serta peresmian dibangunnya pabrik ini dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump didampingi oleh CEO Foxconn Terry Gou, Gubernur wilayah Wisconsin Scott Walker dan beberapa pejabat lainnya dari Gedung Putih.

"Seperti yang telah ditemukan oleh Foxconn, tidak ada tempat yang lebih baik untuk membangun, mempekerjakan dan berkembang selain di sini, Amerika Serikat," ungkap Donald Trump, seperti dikutip dari Cnet, Sabtu (30/6/2018).

Pembangunan pabrik Foxconn ini sejatinya bukan tanpa kontroversi. Untuk memastikan terealisasinya pembangunan, pemerintah daerah Wisconsin sampai-sampai menjanjikan insentif tambahan sebesar 1 miliar dollar AS untuk perusahaan.

Rencana pembangunan pabrik ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, bahkan sejak 2012 Foxconn sudah menargetkan pembangunan pabrik di AS.

Alasannya adalah, menurut Foxconn, Amerika Serikat adalah tempat yang strategis dan ada banyak potensi klien di sana. Sayangnya pada 2013 rencana tersebut tak berjalan dengan baik. Foxconn sempat menjanjikan investasi sebesar 30 juta dillar AS untuk pembangunan pabrik di Pennsylvania namun rencana itu tidak terealisasi.

Kendati demikian, dibangunnya pabrik di AS ini malah memunculkan kekhawatiran harga iPhone akan semakin tinggi. Selama ini, tantangan pembangunan fasilitas pabrik di AS adalah biaya operasional.

Di Taiwan, upah buruh dan biaya operasional lainnya terhitung kecil dibandingkan dengan AS yang serba berstandar tinggi. Jika biaya operasional pabrik dan produksi tinggi, harga ritel iPhone pun kemungkinan akan menjulang. Saat ini saja harga jual iPhone sudah dianggap premium, entah akan meningkat berapa besar kalau fasilitas produksi dipindah ke AS.

KOMENTAR