Forum Cikatomas Indonesia Kutuk Praktek Demokrasi Yang Menghalalkan Segala Cara

Binsar

Thursday, 30-05-2019 | 07:20 am

MDN
Dari kiri: Pengacara Ruhut Sitompul, Sekjen FCI Ah Maftucham dan Ketua FCI Doris Panjaitan saat konferensi pers di Marc Hotel, Jakarta, Rabu (29/5) [Inakoran.com/Ina TV]

Jakarta, Inako –

Sejumlah toko lintas profesi yang tergabung dalam Forum Cikatomas Indonesia (FCI) menolak dan mengutuk keras praktek demokrasi yang menghalalkan segala cara seperti yang kita saksikan tanggal 21 dan 22 Mei lalu, pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi pemilihan presiden dan legislatif 17 April lalu.

Forum ini diinisiasi oleh Doris Panjaitan, yang merupakan adik kandung Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar, Universitas Badjajaran (Unpad) Bandung dan juga sejumlah tokoh politik nasional yang memiliki keprihatinan dan kerisauan yang sama terhadap kondisi perpolitikan bangsa saa ini.

Forum ini secara tegas menolak dan mengutus segala bentuk ekpresi kebebasan berpendapat yang menghalalkan segala cara yang berujung pada kerusuhan sebagaimana terjadi pekan lalu.

 

Pengacara Ruhut Sitompul [Inakoran.com/Ina TV]

 

“Politik yang menghalalkan segala cara adalah praktek berpolitik yang rendah dan kotor. Disebut kotor karena cara seperti itu terbukti telah menimbulkan jatuhnya korban, adanya pelibatan anak-anak dan remaja dalam kerusuhan yang tidak bertanggung jawab, dan terjadinya kerusakan sejumlah fasilitas umum di depan kantor Bawaslu dan asrama Brimob,” tegas Sekjen FCI, Ah Maftucham, saat jumpa pers di Marc Hotel, Jl Pintu Air V, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).

Bukan hanya menolak dan mengutuk cara berdemokrasi yang barbar, Forum Cikatomas juga memberi dukungan yang serius kepada Kepolisian RI, TNI, BIN, BNPT dan BSSN dan berbagai pihak yang memiliki wewenang dalam mengungkap dan menyeret semua aktor yang menjadi dalang kerusuhan yang mencoreng wajah demokrasi di tanah air pekan lalu.

Doris Panjaitan dan Pengacara FCI, Michael Hutagalung [Inakoran.com/Ina TV]

 

FCI juga mengapresiasi kesiapan aparat dan intelijen yang mampu melakukan deteksi dini terhadap kelompok yang mendalangi kerusuhan 21 dan 22 Mei lalu, yang diyakini berafiliasi dengan teroris yang memanfaatkan situasi untuk melakukan penyerangan kepada aparat keamanan.

Konferensi pers FCI dihadiri oleh Ketua FCI, Doris Panjaitan dan pengacara Ruhut Sitompul yang juga menjadi anggota Bravo 5 dan anggota tim kampanye nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam kampanye pilpres lalu.

KOMENTAR