Gerinda Minta  TKN Jangan Genit Ajak Demokrat

Sifi Masdi

Saturday, 27-04-2019 | 18:46 pm

MDN
Jubir BPN Andre Rosiade [ist]

Jakarta, Inako

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin 'menggoda' Partai Demokrat untuk bergabung usai pasangan nomor urut 01 itu unggul versi hitung cepat. Gerindra meminta TKN Jokowi tak genit menggoda partai-partai koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kita minta TKN saling menghormati lah. Kita minta TKN jangan genit ya, tapi susah juga kalau TKN dasarnya genit, pengen otak-otak koalisi kami, silakan aja, namanya juga usaha. Monggo. Tapi kami yakin koalisi kami sangat solid," ujar politikus Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).

Andre menegaskan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur tak akan terpecah usai gelaran Pilpres 2019. Menurutnya, Demokrat masih terus beraktivitas bersama partai-partai koalisi Prabowo-Sandi lainnya.

"Kami Partai Gerindra merasakan bahwa Demokrat sampai saat ini solid bersama kami. Setiap acara rapat-rapat Bang Hinca sebagai sekjen selalu hadir, dan selalu bersama sekjen kami, Bang Ahmad Muzani mengikut acara-acara BPN, maupun rapat internal koalisi. Kami yakin, koalisi kami sangat solid," ucap Andre.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu itu menyebu kubu Jokowi-Ma'ruf tengah berusaha merebut hati partai Koalisi Indonesia Adil-Makmur. Andre menilai, bukan hanya Demokrat saja, tapi juga PAN melalui berbagai isu.

"TKN mereka ingin mencoba untuk menggoyahkan koalisi kami. Tentu mereka berharap mencoba memancing-mancing partai koalisi kami untuk bergabung ke mereka. Bukan hanya Demokrat saja yang dicoba digoreng sekarang, PAN pun juga digoreng. Bahkan pertemuan Bang Zul sebagai Ketua MPR dengan Pak Presiden Jokowi saja dalam rangka pelantikan Gubernur Maluku digoreng sedemikian rupa," bebernya.

Andre mengungkit pertemuan Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Jokowi yang kemudian disebut-sebut sebagai sinyal PAN akan merapat ke kubu petahana. Ia menuding, pihak Jokowi tengah berusaha melemahkan kubu Prabowo-Sandi, termasuk 'godaan' kepada Demokrat ini.

"Terhadap Demokrat ini kita tahu pasti akan ada upaya untuk mengajak Demokrat, dan tentu itu dalam rangka upaya melemahkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Kami memahami karena kubu sebelah khawatir karena takutnya ternyata setelah real count Pak Prabowo yang menang. Ini dicoba didorong-dorong dulu agar koalisi kami goyah," ucap Andre.

Meski begitu, BPN Prabowo-Sandiaga disebut akan tetap solid. Koalisi Indonesia Adil-Makmur pun, kata Andre, tak akan terpisahkan karena sudah memiliki tali persaudaraan yang kuat.

 

KOMENTAR