Gerindra Tepis Isu Jokowi Penghambat PDI Perjuangan Masuk Pemerintahan Prabowo

Saverianus S. Suhardi

Thursday, 02-05-2024 | 10:50 am

MDN
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan presiden terpilih Prabowo Subianto [Foto: Ist]

Jakarta, Inakoran.com - Partai Gerindra menepis isu yang menyebut Presiden Joko Widodo menjadi penghalang bagi PDI Perjuangan untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Jakarta pada Rabu (01/05/2024).

“Sekali lagi, tidak benar bahwa anggapan Pak Jokowi itu sebagai tembok tebal ataupun halangan, sama sekali tidak,” kata Sara.

BACA JUGA: Setelah Dilantik, Prabowo Dinilai Lebih Memilih PDI Perjuangan Ketimbang Presiden Jokowi

Sara menegaskan Prabowo intens berkomunikasi dengan PDI Perjuangan dan berharap partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mau berkoalisi dengan Prabowo.

“Komunikasi berjalan dengan baik. Dan tentunya Pak Prabowo berharap komunikasi itu bisa berjalan terus ke depan,” terang anggota DPR terpilih dari Dapil III Jakarta itu.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan Presiden Jokowi dengan PDI Perjuangan, partai yang mengusungnya di lima kali Pemilu, sudah renggang.

Di Pilpres kemarin, PDI Perjuangan mengusung kadernya Ganjar Pranowo. Sementara itu, Presiden Jokowi disinyalir lebih mendukung Prabowo karena anaknya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi wakil Ketum Gerindra itu.

BACA JUGA: Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Gerindra Bilang Begini

Padahal, saat didaftarkan sebagai Cawapres Prabowo, Gibran masih memegang kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan.

Teranyar, PDI Perjuangan menegaskan Presiden Jokowi dan Gibran bukan bagian dari mereka lagi.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno sebelumnya menyebut jika Presiden Jokowi masih ikut campur di pemerintahan Prabowo-Gibran, PDI Perjuangan akan sulit untuk bergabung.

BACA JUGA: PKB Tegaskan Tidak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

“Jika nantinya Jokowi masih ikut campur dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, maka PDI-P tidak akan senang untuk ikut berkoalisi,” kata Adi.

Oleh karena itu, Prabowo akan memutuskan untuk memilih dan merangkul salah satunya. Adi menduga, Prabowo akan memprioritaskan PDI Perjuangan ketimbang Presiden Jokowi.

“Prabowo akan memilih, lebih penting mana antara PDI-P dan Pak Jokowi. Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDI-P ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden.”

 

KOMENTAR