Gizi Buruk Masih Mengancam Anak-anak di Pedalaman Maluku Utara

Binsar

Saturday, 06-07-2019 | 10:45 am

MDN
Suku Mausu Ane tinggal di pedalaman Pulau Seram, Maluku [ist]

Ternate, Inako

Pengamat masalah kesehatan mengatakan bahwa kondisi gizi buruk masih menjadi ancaman bagi sebagian besar anak di Maluku Utara.

Untuk itu, pemerintah melalui dinas kesehatan tingkat kabupaten/kota diminta untuk memaksimalkan semua upaya pencegahan agar anak-anak di daerah itu terbebas dari gizi buruk.

"Sesuai data dari Dinkes Malut, kasus gizi buruk di seluruh kabupaten/kota di Malut cukup tinggi dan itu menggambarkan bahwa upaya pencegahan gizi buruk belum dilakukan secara maksimal," kata pemerhati masalah kesehatan Maluku Utara Nurhayati di Ternate, Jumat.

Ia mengutip data Dinas Kesehatan yang menunjukkan tiga dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara kasus gizi buruknya cukup tinggi tahun 2018, yakni Halmahera Barat dengan 200 kasus lebih, Halmahera Selatan dengan 190 kasus lebih, dan Halmahera Timur dengan 160 kasus lebih.

Menurut dia, seorang anak bisa menderita gizi buruk karena dua faktor, yakni ketidakmampuan orang tua untuk memberikan makanan yang bergizi kepada anak dan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pola asuh anak.

Untuk mengatasi kasus gizi buruk yang terjadi akibat ketidakmampuan orang tua menyediakan makanan bergizi, ia mengatakan, pemerintah bisa menjalankan upaya-upaya pemberdayaan ekonomi seperti dengan memberikan bantuan modal usaha.

Sedangkan untuk kasus gizi buruk akibat kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pola asuh anak, ia melanjutkan, pemerintah bisa meningkatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada warga mengenai penerapan pola asuh yang baik, terutama yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan gizi.

Nurhayati mengatakan, wilayah Maluku Utara kaya dengan hasil perikanan dan pangan lokal sehingga semestinya kasus-kasus kekurangan gizi seharusnya tidak terjadi.

"Oleh karena itu Dinkes di setiap kabupaten/kota, termasuk instansi terkait lainnya, harus memanfaatkan potensi yang dimiliki Malut itu dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan gizi buruk pada anak," katanya.

Ia menekankan pentingnya dinas kesehatan fokus pada upaya promotif dan preventif dalam mengatasi masalah gizi buruk, bukan hanya menujukan perhatian pada perawatan anak-anak yang sudah terlanjur mengalami gizi buruk di puskesmas atau rumah sakit.

Sementara Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, sebelumnya telah meminta kepada seluruh pemerintah kabupate/kota di wilayahnya menjalankan program yang terarah dengan dukungan dana yang memadai untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pada anak.

KOMENTAR