Jokowi : Memimpin Negara Bukan Coba-coba, Tapi Butuh Pengalaman

Sifi Masdi

Saturday, 12-01-2019 | 23:10 pm

MDN
Presiden Jokowi dan sejumlah menteri hadir dalam acara deklarasi dukungan dari berbagai alumni univesitas di Plaza Tenggara GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1/2019) [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya pengalaman dalam memimpin negara sebesar Indoensia.  Karena itu, keinginan memimpin negara bukan asal mencoba-coba.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden Jokowi di depan para alumni yang berasal dari berbagai universitas negara dan swasta dari seluruh Indonesia di Plaza Tenggara GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).

Dalam pantauan Inakoran.com para alumni yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi untuk periode kedua adalah alumni Universitas Indonesia (UI, alumni Jerman, alumin ITB, alumni Universitas Padjajaran Bandung,  ITS Surbaya, Universitas, Sumatera Utara (USU) Medan, alumni Trisakti, alumni UKI.

Terkait dengan pengalaman memimpin, Jokowi memulai ceritranya tentang pengalamannya sebagai wali kota Solo. Jokowi di awal pemerintahannya sempat terkaget karena manajemen pemerintahan berbeda dengan dunia usaha. Karena itu, membutuhkan sekitar 1,5 tahun untuk penyesuaian.

"Saya banyak terkaget-kaget, saya harus banyak belajar, saya di awal betul-betul pusing karena belum memiliki pengalaman di pemerintahan. Itu yang saya sampaikan di awal lagi, diperlukan pengalaman dalam pemerintah. Apalagi sebuah negara yang besar, seperti Indonesia ini. Jangan coba-coba dong," ujar Jokowi yang disambut para alumni dengan tepuh tangan meriah.

Masuk ke periode keduanya di Solo, Jokowi sudah menemukan ritme bekerja. Saat itu ia mendapat suara di atas 90 persen. Pengalaman berikutnya, Jokowi 'naik kelas' menjajal Pilgub DKI 2012. Jokowi menang dan menjadi gubernur sampai 2014.

"Alhamdulillah, atas kehendak Tuhan, atas kehendak Allah, saya masuk ke lingkup mengelola provinsi di Jakarta yang problemnya besar, terutama banjir dan kemacetan," kata dia.

Jokowi kemudian mencoba maju Pilpres 2014. Ia maju berbekal pengalamannya memimpin Solo dan Jakarta.

"Karena saya memiliki basic pengalaman di kota, basic di provinsi, waktu masuk lingkup pengelolaan negara, saya biasa-biasa saja karena memiliki pengalaman. Itulah yang dinamakan begitu pentingnya pengalaman dalam pemerintahan," ujar Jokowi.

DIY menjadi Titik Nol Gerakan Suluh Kebangsaan sebelum menjalar di setiap lorong kampung dan menyelusup setiap desa dari Sabang sampai Merauke, simak Video berikut, HB X dan para guru bangsa berkeumpul di Bale Raos, Kraton Yogyakarta, mengkonstruksi kembali Persatuan Indonesia dalam menghadapi tantangan global dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. Jangan lupa "klik Subscribe" untuk Indonesia maju dan sejahtera.

KOMENTAR