Jokowi Minta Masyakrat Agar Tak Terjebak Hoax

Sifi Masdi

Tuesday, 02-04-2019 | 16:34 pm

MDN
Presiden Joko Widodo berselfi dengan pendukung saat kampanye [medsos]

Jakarta, Inako

Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat mengecek fakta agar tidak terjebak hoax. Presiden yang juga capres petahana ini mengungkap contoh-contohnya. 

Lewat Twitter, Jokowi menyebut beberapa hoax yang terpantau selama Maret 2019. Beberapa hoax di antaranya adalah 'MUI diminta halalkan babi panggang', 'panadol adalah tisu basah yang dikeraskan', 'LGBT dan aborsi dilegalkan', hingga 'ular mati karena makan wajan'.

"Ini beberapa dari ratusan hoaks sepanjang Maret 2019," kata Jokowi, Selasa (2/4/2019). 

"Dengan pikiran, akal sehat, dan mengecek fakta: kita tahu semua itu hoaks belaka," sambungnya. 

"MUI diminta halalkan babi panggang. Panadol adalah tisu basah yang dikeraskan. LGBT dan aborsi dilegalkan. Ular mati karena makan wajan." Ini beberapa dari ratusan hoaks sepanjang Maret 2019.

Dengan pikiran, akal sehat, dan mengecek fakta: kita tahu semua itu hoaks belaka.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan jumlah hoax yang tersebar di internet semakin meningkat jelang Pilpres 2019. Dari total hoax yang ditemukan, kebanyakan berkaitan dengan politik.

"Hoax itu makin ke sini makin banyak," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di sela-sela peluncuran program Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi di Gedung Kementerian Kominfo, Senin (1/4/2019).

Rudiantara lantas memaparkan temuan hoax oleh Kominfo sejak Agustus 2018. Di bulan tersebut, total ada 25 hoax yang kemudian naik tiga kali lipat pada Desember jadi 75 hoax. Secara berturut-turut hoax meroket Januari (175 hoax), Februari (353 hoax), dan Maret (453 hoax). 

 

 

KOMENTAR