Kanye West Dikritik Karena Eksploitasi Kemiskinan

New York, Inako
Musisi dan sekaligus desainer Kanye West dikritik karena menjual koleksi pakaiannya di karung sampah. Koleksi tersebut merupakan hasil kolaborasinya bersama GAP yang diberi nama Yeezy GAP.
Kejadian ini menjadi viral ketika seorang netizen mengunggah foto saat berkunjung ke salah satu toko GAP. Dia mengungkapkan keterkejutannya setelah melihat koleksi kolaborasi yang telah ditunggu-tunggu para penggemar brand Yeezy ditumpuk begitu saja.
Dalam foto terlihat koleksi Yeezy GAP ditumpuk-tumpuk dalam karung plastik besar yang tampak seperti karung sampah. Penempatan seperti itu tentu membuat orang sulit memilih baju dan ukuran yang mau dibeli.
Banyak yang menilai bahwa Kanye West punya ketertarikan yang aneh terhadap kemiskinan. Dia seolah menggunakan kalangan tunawisma sebagai inspirasi fashion.
Tidak sedikit netizen mengritik koleksi pakaian Yeezy GAP yang tampak lusuh namun dijual dengan harga sangat mahal, mulai dari Rp 3,5 jutaan. Koleksinya sendiri terdiri dari sweater, jogger, aksesori dan hoodie bernuansa abu-abu tua.
Menurut salah seorang saksi mata, Kanye West sendiri yang menginginkan koleksi busana rancangannya ditata seperti itu.
Kanye West sendiri mengakui kalau inspirasi terbesar untuk semua rancangan busananya adalah para tunawisma. Ayah empat anak ini pun menolak minta maaf setelah dikritik mengeksploitasi kemiskinan.
Dalam wawancara bersama Fox News, mantan suami Kim Kardashian ini menjelaskan bahwa koleksi Yeezy GAP ditempatkan dalam tas konstruksi, bukan tas sampah. Dia pun menyebut dirinya sebagai inovator atas idenya itu.
Musisi, pengusaha sekaligus desainer ini bersikeras kalau dia tidak main-main setiap kali memikirkan konsep untuk rancangannya. Sebab misinya adalah mengubah budaya berpakaian.
KOMENTAR