Karhutla Ancam Pemukiman Penduduk Di Riau

Riau, Inako –
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau mengancam keberadaan pemukiman penduduk yang ada di sekitarnya.
Di kelurahan Sungai Sibam, kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, misalnya. Kebakaran lahan di dekat permukiman tersebut terjadi sejak Kamis (28/3) lalu dan dilaporkan masih terjadi hingga hari ini.
Kepala Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni, Edwin Putra mengatakan lahan yang terbakar mencapai 5 hektare. Tim Manggala Agni masih berjibaku memadamkan kebakaran agar tidak merembet ke permukiman warga yang lebih luas.
"Hari ini pemadaman memasuki hari keempat. Lokasinya dekat dari permukiman makanya kita fokuskan pemadaman ke sana. Ada dua tim turun ke sana untuk lokalisir apinya," kata Edwin, Minggu (31/3) siang.
Sementara berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi kemarau di wilayah Riau akan dimulai pada April. Antisipasi kebakaran dipersiapkan terhadap hutan dan lahan yang sifatnya sangat kering.
Manggala Agni dan tim satuan tugas darat kebakaran hutan dan lahan melakukan antisipasi memasuki musim kemarau April mendatang.
"Antisipasi kita di April minggu kedua mulai kegiatan patroli terpadu di lokasi rawan karhutla selama beberapa hari," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak Januari hingga Maret 2019, luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau mencapai 2.830,19 hektar. Sedangkan kebakaran paling luas terjadi di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.277.83 hektar.
Hampir setiap kecamatan di Kabupaten Bengkalis dilanda kebakaran sepanjang awal 2019 ini di mana kondisi terparah tercatat di Pulau Rupat, Bengkalis. Pulau yang mayoritas berkontur gambut tersebut sepanjang Februari kemarin terbakar hebat dan menyebabkan asap tebal hingga meluas ke Kota Dumai.
TAG -
190233003
KOMENTAR