Kawasan Kebun Kacang Bisa Ditata Rapi oleh PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono.

JAKARTA, INAKORAN

Kawasan Kebun Kacang atau sekitaran Grand Indonesia (GI), Plasa Indonesia (PI) dan Thamrin City (TI) selalu dipenuhi oleh keadaan semrawut akibat pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar.

Memang kawasan Kebun Kacang ini selama lima tahun masa gubernur Jakarta, Anies Baswedan menjadi sangat kumuh, kotor dan berantakan, demikian Rilis Azas Tigor Nainggolan, Ketua FAKTA Jakarta yang diterima INAKORAN.COM, Selasa (10/1/23)

Sepanjang jalan macet akibat jalan di tutup oleh PKL, parkir liar serta warung-warung liar.

Puncaknya pada akhir  Desember 2022 lalu terbongkar bahwa kawasan Kebun Kacang, Jakarta Pusat ramai dibicarakan maraknya pungli PKL dan warung-warung serta  parkir liar dan pungutan tarif parkir liar mahal Rp 10.000 untuk sepeda motor.

BACA:  Urai Kemacetan Ibukota Dengan Penerapan ERP alias Jalan Berbayar Kian Dekat

 Memang kawasan ini banyak berdiri warung, PKL berjualan dan parkir liar di sepanjang sungai Sekretaris di kawasan Kebun Kacang yang lima tahun masa Anies Baswedan dibiarkan, lima tahun dibiarkan dinas Perhubungan, Satpol PP dan Pemkot Jakarta Pusat.

Padahal kawasan sekitaran Kebun Kacang ini adalah kawasan internasional, bersebelahan dengan   Bundaran Hotel Indonesia, Hotel dan kawasan perdagangan internasional tetapi kumuh dan kotornya luar biasa selama masa lima tahun lalu.

Setelah Anies Baswedan berakhir dan  Jakarta dipimpin oleh PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, warga mulai mengkritik dan protes soal salah urus kota Jakarta selama lima tahun lalu.  

Warga mengadu pada PJ Gubernur, Heru ramai mengadu  tentang kesemrawutan di kawasan Kebun Kacang, khususnya soal parkir liar, warung-warung dan PKL liar.

Seorang kawan mengirimkan foto kawasan Kebun Kacang yang sudah bersih dan rapi sejak awal tahun 2023.

"Untung kawasan Kebun Kacang sudah bersih dan rapi.

Tidak ada lagi PKL dan parkir liar juga tidak macet seperti sebelumnya.

Kita jadi tidak malu deh, kemarin (8Januari 2023) PM Malaysia, Anwar Ibrahim datang ke Jakarta dan menginap di salah satu hotel di kawasan itu.

Tolong sampaikan terima kasih pada PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi. Minta tolong pak Heru  memerintahkan Kasatpol PP, Kepala Dinas Perhubungan dan Walikota Jakarta bekerja benar menjaga kawasan Kebun Kacang agar terus menjadi kawasan tetap bersih dan rapi seperti sekarang", tulis pesan singkat kawan saya beserta foto dikirim pada saya.

Ya memang kelihatan sekali bedanya kawasan Kebun Kacang pada masa Anies yang kumuh,  kotor dan macet.

Belum 100 hari menjadi PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono memiliki hasil kerja yang nyata tidak hanya omong kosong.

 Sekarang kawasan Kebun Kacang pada  masa Heru Budi bisa ditata  jadi bersih, rapi dan tidak macet.  

Harapan dan kegembiraan kawan saya itu juga adalah harapan dan kegembiraan seluruh warga Jakarta yang selama lima tahun masa Anies Baswedan tidak pernah di dengar suaranya.

Ternyata memang beda ya antara gubernur Jakarta Anies Baswedan yang tidak kerja dan PJ Gubenur Jakarta, Heru Budi belum 100 hari sudah bisa membersihkan kawasan Kebun Kacang, Jakarta Pusat yang selama lima tahun oleh Anies Baswedan dibiarkan kumuh, kotor dan macet. Jangan dibandingkan antara Anies dan Heru.  Jelas Heru Budi Hartono adalah antitesis dari Anies Baswedan.