Kuartal Pertama, Ekonomi Afrika Selatan Alami Resesi Mendalam

Pretoria, Inako
Afrika Selatan mengalami resesi ekonomi yang semakin dalam pada kuartal pertama tahun 2020. Data resmi pada hari Selasa (30/6) menunjukkan bahwa produk domestik bruto mengalami kontraksi 2% dari tiga bulan sebelumnya, yang ditandai oleh penurunan dalam pertambangan dan manufaktur.
Itu adalah kuartal ketiga kontraksi berturut-turut dan mengikuti penurunan 1,4% dalam PDB pada Oktober-Desember.
Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Akan Melonggarkan Penguncian Pada Awal Juni
Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan Legalkan Penggunaan Ganja
Statistik Afrika Selatan mengatakan penambangan dikontrak oleh 21,5% pada Januari-Maret, sementara manufaktur turun 8,5%.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, PDB menyusut 0,1% pada kuartal pertama setelah penurunan 0,5% pada Q4 2019.
Pandemi COVID-19, yang telah membatasi aktivitas ekonomi di Afrika Selatan, membuat prospek ekonomi negara itu tetap suram. Departemen Keuangan melihat PDB mengalami kontraksi 7,2% tahun ini.
Penguncian nasional yang ketat sejak akhir Maret, kini mulai dilonggarkan sebagian yang memungkinkan sektor-sektor utama seperti pertambangan dan ritel bisa kembali beroperasi.
TAG#afrika selatan, #ekonomi, #resesi ekonomi, #pandemi, #corona, #virus baru, #inakoran
190215890

KOMENTAR