Kubu Prabowo Saling Bantah Atas Kritik Megawati

Jakarta, Inako
Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengaku kasihan pada Prabowo Subianto karena berada di sekitar orang-orang yang suka memberikan pernyataan yang tak positif memunculkan komentar pro dan kontra di kubu Prabowo-Sandi. Ada yang sepakat tetapi ada juga yang tidak.
Seperti diketahui, dalam pidatonya di pembukaan sekolah caleg PDIP, Megawati mengungkap hubungannya dengan Prabowo yang tak ada masalah, meski kini berada di kubu berbeda.
"Ndak pernah saya menghujat orang. Boleh cari di mana, ngomongin siapa-siapa, ndak. Sampai Pak Prabowo pun dengan saya hormat karena saya tidak pernah mengatakan hal-hal yang jelek. Pak Prabowo juga tidak pernah menjelekkan saya. Ndak pernah," kata Megawati di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).
Presiden RI ke-5 itu menilai orang-orang di lingkungan Prabowo suka memberikan pernyataan yang tak positif. Itu dianggap Megawati sebagai hal buruk.
"Seakan-akan itu adalah orang di lingkungannya yang selalu menjalankan hal-hal yang buruk, yang mengkritisi pemerintah dengan cara yang menurut saya bukan kritik positif," kata dia.
PAN sebagai salah satu partai pengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lantas sepakat dengan kritik Megawati. PAN membenarkan banyak hal tidak positif di kubu Prabowo.
"Terkait pernyataan beliau (Megawati) yang kasihan sama Pak Prabowo, saya sangat setuju, kritik itu harus logis," ujar Wasekjen PAN Faldo Maldini kepada wartawan, Jumat (16/11).
Faldo mengakui banyak orang yang tidak positif di sekeliling Prabowo. Dia pun berharap Mega dapat memberikan bimbingan kepada pihaknya.
"Banyak yang tidak positif, hampir semua malah. Namanya kita penantang ya harus negative campaign, itu konstitusional. Data-data capaian pemerintah sekarang kita pelajari semua. Semua target tidak ada yang tercapai kok, cuma paling inflasi, itu pun kalau mau dibedah lagi, kami nemu banyak masalah lagi. Negative campaign itu semangatnya akademik, mencari yang terbaik," tuturnya.
Faldo mengaku pihaknya saat ini tidak bisa mengontrol semua orang di kubu Prabowo. Namun, dia memastikan, sama seperti Mega, PAN juga berharap orang-orang negatif di sekitar Prabowo dapat berubah menjadi lebih baik ke depannya.
"Yang tidak beradab yang selalu kami larang dalam mengkritik, makanya kami kan tidak bisa kontrol semua. Kalau ada yang Ibu Mega, 'ibunya politisi Indonesia' temukan yang tidak beradab, kampanye hitam, dan hate speech, silakan di-lado (dicabein) mulutnya. Yang begini juga mau kami basmi semua kok,” kata Faldo.
Pernyataan Faldo, yang mengamini kritik Megawati, langsung dibantah Gerindra. Menurut Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, dalam kampanye harus dibedakan antara kampanye negatif dengan kampanye hitam.
"Jadi nggak ada. Jadi dalam kampanye harus dibedakan negative campaigndan black campaign. Yang tidak boleh black campaign. Kalau negative campaign dimungkinkan. Masyarakat harus tahu latar belakang masing-masing paslon, apakah paslon ini benar WNI, apakah PKI atau bukan, apakah korupsi atau tidak, apakah punya kompetensi atau tidak," kata Riza Patria saat dihubungi, Jumat (16/11).
Menurut Riza, bukan lingkungan sekitar Prabowo yang tidak positif. Justru lingkungan sekitar Prabowo mengingatkan kepada capres petahana Joko Widodo (Jokowi) memenuhi janji-janji yang ia sampaikan pada Pilpres 2014.
"Kalau sekarang masyarakat, tokoh mana pun, mengingatkan agar Pak Jokowi di sisa pemerintahan 1 tahun ini memenuhi janji-janjinya. Ada 66 janji yang dicatat masyarakat, hanya 1 yang dipenuhi, yakni infrastruktur dan pedesaan, perbatasan. Lain-lain tidak," ujar Riza.
TAG#Pilpres 2019, #PAN, #Gerindra, #Kritik, #Megawati, #Prabowo Subianto, #Faldo Maldini
190215322
KOMENTAR