Mahkamah Agung Brasil Batalkan Aturan yang Membatasi Pria Gay Menyumbangkan Darah

Rio De Janeiro, Inako
Mahkamah Agung Brasil, dalam suatu keputusannya beberapa waktu lalu telah membatalkan peraturan yang membatasi LGBT + untuk menyumbangkan darah mereka untuk kemanusiaan.
Menurut Mahkamah Agung, larangan itu tidak konstitusional karena memberlakukan pembatasan pada laki-laki gay dan biseksual untuk melakukan tindakan kemanusiaan dalam bentuk donor darah.
Sebelumnya, para LGBT + harus menunggu satu tahun untuk mendonorkan darah mereka pasca hubungan seksual terakhir mereka dan hal itu dinilai para LGBT + sebagai sebuah tindakan diskriminatif.
Di Brasil, kasus ini diadukan sampai di Mahkamah Agung pada tahun 2016, tetapi butuh waktu empat tahun yakni 2020 baru ada mencapai keputusan mayoritas.
Keputusan itu muncul setelah beberapa negara melonggarkan aturan mengenai donor darah dalam beberapa pekan terakhir guna mencukupi pasokan darah dalam memenuhi permintaan darah yang tinggi akibat pandemi coronavirus.
Amerika Serikat, Denmark, dan Irlandia Utara telah mengubah peraturan sehingga laki-laki dapat memberikan darah mereka dalam waktu tiga bulan setelah para gay melakukan hubungan seksual terakhir mereka.
Baca Juga: Grup Facebook Komunitas Gay Hebohkan Warga Jambi
Baca Juga: SMP Se-Kabupaten Garut Jawa Barat Tolak LGBT
Baca Juga: LGBT Dituding Sebagai Pemicu Utama Kasus HIV/AIDS di Sumbar
Banyak negara melakukan kontrol ketat terhadap pendonor darah setelah epidemi HIV / AIDS pada 1980-an ketika darah saat terdeteksi bahwa darah yang disumbangkan oleh pengguna narkoba dan tahanan, terkontaminasi virus.
Sementara itu, Menteri Alexandre de Moraes, salah satu dari empat hakim yang memilih untuk tidak menganulir larangan yang diberlakukan oleh Departemen Kesehatan, berpendapat bahwa masa tunggu satu tahun tidak diskriminatif tetapi berdasarkan studi teknis.
Bagi para aktivis LGBT +, keputusan itu dirayakan sebagai kemenangan di negara di mana pernikahan sesama jenis adalah sah tetapi orang-orang LGBT + sering menghadapi kebijakan pemerintah yang diskriminatif.
“Kemenangan historis bagi populasi LGBT! Dan tindakan itu menguntungkan semua orang yang membutuhkan sumbangan, karena stok darah hampir selalu tidak mencukupi,” tulis politisi federal Samia Bomfim di Twitter setelah keputusan itu.
TAG#Gay, #LGBT, #biseksual, #Brail, #MA Brasil, #donor darah, #larangan donior darah, #inakoran
198737400
KOMENTAR