Masyarakat NTB Deklarasi Jokowi-Moeldoko untuk Pilpres 2019

Mataram, Inako
Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menyimpan rapat-rapat nama yang akan menjadi calon wakil presiden (Cawapres) yang mendampinginya di Pilpres 2019. Meskipun demikian, sejumlah nama yang siap mendampingi Jokowi mulai beredar. Salah satu nama yang mulai mengerucut saat ini adalah Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Saat ini dukungan mulai mengalir untuk Moeldoko sebagai bakal cawapres 2019. Kali ini, masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat (AMAN) NTB menggelar deklarasi dukungan untuk Jokowi-Moeldoko.
.jpg)
Deklarasi dilakukan di Kota Mataram, Minggu, 29 Juli 2018, dari berbagai elemen mulai buruh, ulama, pengusaha muda, intelektual, hingga kalangan aktivis. Salah satu alasan dukungan untuk Jokowi-Moeldoko karena RI dinilai masih membutuhkan sentuhan kombinasi sipil serta militer. Pengalaman Moeldoko yang pernah menjadi Kepala Staf TNI AD (KSAD) hingga Panglima TNI menjadi acuannya. Bila Moeldoko menjadi cawapres dinilai akan satu visi dengan kinerja Jokowi untuk kemajuan NTB.
"Kenapa kita dukung Jokowi-Moeldoko, karena RI masih membutuhkan sentuhan kerja dari kolaborasi sipil dan militer. Paket Jokowi-Moeldoko ini menjanjikan untuk kemajuan Indonesia yang lebih maju lagi," kata Ketua AMAN Jokowi-Moeldoko (JM) NTB, Lalu Fauzi Haryadi, dalam keterangannya, Senin (30/7/2018).
Ketua Intelektual NTB Lalu Iqbal mengatakan, dukungan diberikan tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Bagi dia, deklarasi untuk Jokowi-Moeldoko ini juga tak ada tendensi dan hanya untuk kepentingan masyarakat NTB.
Iqbal menyebut bila memang Moeldoko terpilih maka pihaknya akan mengawal dan tetap memberikan kritikan. "Selanjutnya terhadap hal-hal yang menyangkut pemerintahan Jokowi-Moeldoko nantinya, kami berkomitmen secara aktif menjaga, mengawal dan mengkritik secara konstruktif demi kemajuan bangsa dan negara," ujar Iqbal.
Dalam deklarasi ini disuarakan juga oleh Persatuan Alim Ulama NTB yang diwakili TGH Iskandar, Laskar Sasak ada TGH Sunaryawan Abdullah, Jaringan Pemberdayaan Petani NTB dengan Syamsuriadi. Kemudian, ada Jaringan Pengusaha Muda Kreatif NTB, Salman Sopyan serta Perkumpulan Desa Industri Mandiri NTB, serta kalangan Aktivis Buruh NTB.

Sebelum deklarasi untuk Jokowi-Moeldoko, acara diawali dengan pembacaan zikir dan doa atas musibah gempa yang terjadi di NTB yang menimbulkan belasan korban jiwa.
Deklarasi yang sama juga dilakukan oleh Masyarakat Adat Papua. “Deklarasi ini kami buat dengan tulus dan ikhlas. Kami yakin, kedua putra terbaik bangsa ini bisa membawa Indonesia lebih sejahtera. Selain itu, Indonesia juga bisa lebih aman dari berbagai gangguan keamanan. Entah itu gangguan terorisme maupun sikap intoleransi,” ungkap Tokoh Wilayah Adat Tabi Jesaya Udam, Sabtu (22/7).
Deklarasi dukungan Jokowi-Moeldoko sudah dilakukan Masyarakat Adat Papua pada Minggu (22/7). Lokasinya berada di Grand Allison Hotel Sentani, Kabupaten Jayapura. Deklarasi ini didukung oleh 7 tokoh adat Papua. Mereka ini mewakili berbagai wilayah adat di Tanah Papua. Pembacaan deklarasinya dilakukan Tokoh Wilayah Adat Tabi Jesaya Udam. Saat deklarasi, hadir juga tokoh pemuda Papua.
Dengan memakai penutup kepala khas Papua, ketujuh tokoh ini membacakan deklarasi. Isinya secara garis besar mendukung dan mendeklarasikan Jokowi sebagai capres 2019-2024. Lalu, Moeldoko sebagai cawapres pendamping Jokowi. Sebab, mereka dianggap putra terbaik bangsa. Jokowi dan Moeldoko didukung karena dinilai mampu menjaga stabilitas kemanan.
Selain kemanan, Jokowi-Moeldoko juga dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum. Adapapun ketujuh deklarator adalah Jesaya Udam (Tokoh Wilayah Adat Tabi), Matius Sawa, Yohanes Simson Kabiay (Tokoh Wilayah Adat Nabire), hingga Yason Arwam (Tokoh Wilayah Adat Saireri). Ada juga Yuliana Ansaka (Tokoh Adat Perempuan Papua), Timin Wenda, dan Martins Kasuai.
TAG#Pilpres 2019, #Capres, #Cawapres, #Deklarasi, #Joko Widodo, #Moeldoko
198737712
KOMENTAR