Melihat Dunia dengan Bersepeda

Saverianus S. Suhardi

Thursday, 06-07-2023 | 13:04 pm

MDN
Jenderal Purnawirawan Polri Royke Lumowa Saat Konferensi Pers di Jakarta

 

 

Jakarta, Inakoran.com

Usia 60 tahun bukan menjadi penghalang bagi Jenderal Purnawirawan Polri Royke Lumowa untuk mewujudkan impiannya, melihat dunia dengan bersepeda.

“Mungkin fisik tidak seberapa, tidak sekuat dulu, tetapi motivasinya tetap membara, melihat dunia dengan bersepeda,” kata Royke dalam konferensi pers di Hotel Amaris, Jakarta Pusat pada Rabu (5/6/2023).


BACA JUGA: Berusia 60 Tahun, Royke Lumowa Bakal Bersepeda Lintasi 47 Negara


 

Terkait persiapan fisiknya, dia mengaku selama ini sudah sering berlatih. Bahkan dia melakukan latihan melampaui target setiap harinya.

“Saya latihan melebihi target setiap harinya. Jadi setiap hari saya targetkan berlatih rata-rata kecepatan (pace) 26 aja. 26 itu udah dapat 150 km/hari. Tetapi latihan saya itu di pace 30-34. Latihan saya sebenernya sudah cukup berat.”

Mantan Kakorlantas itu akan melintasi 47 negara. Dia akan memulai ‘gowes’ dari Monas, Jakarta pada Sabtu (8/6/2023) dan targetnya akan berakhir di Paris, Prancis tiga hari jelang Olimpiade 2024 dibuka.

Dalam parjalanannya, Royke akan ditemani oleh tiga orang dan tim ini membawa sebuah mobil. Selama perjalanan di Indonesia, dia akan ditemani oleh sejumlah pesepeda di tanah air.

Begitu pun ketika ia tiba di negara lain. Dia akan gowes dengan pesepeda lokal, teman-temannya di media sosial.

“Saya sengaja ad-ad yang berbau sepeda di beberapa negara. Saya follow dan kita DM-an. Ada yang akan temani di Bangkok, Pakistan. Di Pakistan, justru yang akan temani pesepeda wanita,” jelas Royke.

Negara yang paling lama akan dilintasi, yakni India. Royke akan melakukan perjalanan selama satu bulan di negara tersebut.

Mantan Kapolda Maluku itu mengkampanyekan Cycling Anywhere to Save the Earth (Bersepeda Ke mana Saja untuk Menyelamatkan Bumi).


BACA JUGA: 


 

Selain itu, dia berinisiatif untuk membuka donasi online melalui ‘wecare.id’. Nantinya, hasil donasi ini akan dipakai membeli sel surya untuk dibagikan kepada masyarakat di salah satu daerah terpencil yang hingga kini belum memiliki listrik.

“Dana itu kami sumbangkan ke masyarakat di daerah terpencil dalam bentuk tenaga surya. Saat ini sudah terkumpul dana 5 juta. Mudah-mudahan selama setahun terkumpul dana yang cukup.

Saya belum berani ngomong di sini tempatnya. Tetapi saya sudah punya bayangan. Terpencil banget dan tidak ada listrik,’ jelas Royke.

Melalui kegiatan ini, dia mengajak anak muda untuk tidak berdiam diri dan berpangku tangan. Anak muda dimintanya untuk melakukan ‘sesuatu’ untuk bangsa dan negara.

“Saya mengajak anak muda Indonesia. Mari kita jangan berpangku tangan, lakukan sesuatu. Saya cinta Indonesia. Saya terinspirasi dari semangat pejuang-pejuang kemerdekaan kita. Saya yag sudah umur 60-an ini bisa, masa yang muda tidak,” tukas Royke.

Finish di Paris memang bukan tanpa alasan. Dia memiliki niat besar untuk mempromosikan Indonesia agar terpilih rumah Olimpiade 2036 mendatang.

 

 

KOMENTAR