Militer Brasil Kirim Bantuan Obat-Obatan Untuk Masyarakat Adat Brasil di Hutan Amazon

Boa Visita, Brasil, Inako
Militer Brasil, Selasa (1/7) mengirim bantuan obat-obatan kepada komunitas adat Amazon yang terisolasi di berbatasan dengan Venezuela guna melindungi mereka dari ancaman virus corona. Bantuan diberikan dengan menggunakan helikopter sehingga bisa menjangkau lokasi yang berada di pedalaman hutan tersebut.
Dari tes yang dilakukan memang tidak ditemukan warga yang dinyatakan positif corona. Namun demikian, pandemi coronavirus dikhawatirkan mengancam hidup ratusan suku Amazon yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit eksternal dan yang gaya hidup komunalnya mengesampingkan jarak sosial.
Operasi untuk membantu suku Yanomami yang tinggal di reservasi terbesar di Brasil itu bertujuan untuk melawan kritik bahwa pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro tidak melakukan apa-apa untuk melindungi masyarakat adat dari penularan corona.
"Tujuan utama dari operasi gabungan angkatan bersenjata ini adalah untuk melacak COVID-19 di desa-desa terdekat," kata Kapten medis Jarbas de Souza.
Angkatan Darat mengangkut pasokan bantuan dari ibu kota negara bagian Roraima, Boa Vista dengan helikopter Blackhawk ke pos perbatasan militer jauh di dalam hutan hujan. Bantuan yang diberikan berupa kotak-kotak masker wajah, gel alkohol, celemek, sarung tangan, alat tes dan obat-obatan, termasuk 13.500 pil anti kontroversial - obat chloroquine dan obat malaria.
Baca Juga: Brasil Luncurkan Operasi Militer Untuk Mencegah Kebakaran Hutan Amazon
Baca Juga: Atasi Kebakaran Amazon, Paus Fransiskus Minta Warga Dunia Terlibat
Baca Juga: Penambangan Ilegal Mengancam Suku Terasing di Amazon Brasil
Orang Yanomami dan Yekuana yang gelisah, tanpa alas kaki dan memakai masker, didapuk untuk diuji atau dilihat oleh dokter untuk masalah kesehatan lainnya di desa terdekat. Bayi mereka menangis setelah jari mereka ditusuk.
"Mereka takut," kata Elaine Maciel, dari kantor regional agensi urusan adat pemerintah Funai.
“Itu adalah virus yang tidak diketahui oleh mereka, seperti juga bagi kita. Banyak yang memilih untuk mengasingkan diri dan tidak datang untuk melihat tim medis sebagai cara menghindari penularan,” katanya.
Maciel mengatakan bahwa Yekuana, yang memiliki akses ke internet dan tahu lebih banyak tentang penyebaran pandemi coronavirus, adalah kontak yang paling ditakuti, sementara suku Yanomami kerap berinteraksi dengan bertukar hadiah dengan orang luar, berupa kerajinan tangan mereka dengan batangan sabun dan baterai.
Menteri Pertahanan Brasil Fernando Azevedo, seorang pensiunan jenderal militer, akan mengunjungi operasi di pos perbatasan Auaris pada hari Rabu.
TAG#suku asli, #brasil, #hutan amazon, #bantuan obat, #militer brasil, #covid-19, #inakoran
198737908
KOMENTAR