MUI Tegaskan Hentikan Politisasi Agama

"MUI meminta tim kampanye Prabowo-Sandi untuk tidak mempolitisasi agama".
Jakarta, Inako
Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin bicara soal 'kunci' masuk surga jelang deklarasi 'Perempuan Prabowo'. Dia sempat menyatakan kalau mau masuk surga pinta sama Allah, Rasul, dan juga Prabowo-Sandi.
Wakil Ketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi turut berkomentar mengenai pernyataan Novel tersebut. Menurut Zainut, sebaiknya timses masing-masing capres tak lagi melakukan politisasi agama.
"Kami meminta kepada timses masing-masing pasangan capres/cawapres untuk berhenti melakukan politisasi agama. Karena kalau dibiarkan akan mengancam terhadap agenda kebhinekaan kita," kata Zainut saat dihubungi, Jumat (12/10/2018).
"Bukan persoalan antara Islam dan non Muslim saja. Bahkan internal Islam pun dapat terbelah karena masing-masing memiliki klaim kebenaran terhadap masalah surga dan neraka," jelasnya.
Zainut mengingatkan, sebaiknya agama dijadikan panduan dan penuntun dalam berpolitik. Bukan melainkan dijadikan alat meraih kekuasaan.
"Hal tersebut juga untuk mengembalikan fungsi agama sebagai penuntun dan panduan dalam berpolitik, bukan sebaliknya dijadikan sebagai alat untuk meraih kekuasaan politik," tutur Zainut.
Sebelumnya dalam acara deklarasi 'Perempuan Prabowo' di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto 93, Jakarta Pusat, Jumat (12/10), Novel Bamukmin sempat menyebut nama Prabowo-Sandi saat membahas-bahas kunci masuk surga.
"Bu, mau masuk surga? Pinta sama Allah, pinta sama Rasulullah, pinta sama Prabowo, pinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga," kata Novel.
Novel berbicara lebih jauh soal kunci masuk surga. Dia menyebut nama Farhat Abbas, yang juga sempat berbicara tentang 'surga dan neraka'.
"Yang di sono, yang konci bukan sama Farhat, bukan, di sini. Masa masuk surga sama pendukung penista agama. Betul nggak?" tutur Novel.
"Kira-kira kalau ada orang penista agama masuk surga nggak? Ya nggak. Masa masuk surga pendukung penista agama. Ulamanye malah dikriminalisasi," imbuhnya.
KPU Larang Lakukan Kampanye di Lembaga Pendidikan dan Pesantren
Golkar Pertanyakan Maksud Fahri Hamzah Tuding Jubir Jokowi Tak Berkelas
Yusril Anggap Polisi Wajar Panggil Amien Rais Sebagai Saksi Terkait Kasus Hoax Ratna
TAG#Pilpres 2019, #MUI, #Politisasi Agama, #Prabowo-Sandi
198743444
KOMENTAR