Pandji Pragiwaksono Akui Belum Tentukan Figur yag Dipilih di Pilpres 2019

Sifi Masdi

Friday, 05-04-2019 | 20:57 pm

MDN
Pandji Pragiwaksono [ist]

Jakarta, Inako

Pada Pilpres 2014 komika Pandji Pragiwaksono diketahui sebagai anggota Tim Sukses Jokowi - Jusuf Kalla, lalu di Pilkada DKI 2016 dia menjadi Tim Sukses Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Tapi dalam dua vlog yang dirilis bulan lalu dia justru menyatakan "Tak Ada Alasan Milih Prabowo" dan "Males Pilih Jokowi".

Oleh sebagian orang sikap tersebut lantas ditafsirkan sebagai bentuk kampanye Golput. Benarkah?

"Padahal poinnya cuma mau membela hak orang yang ingin golput maupun yang belum memutuskan untuk memilih. Jangan mereka malah dituding sebagai pengecut," kata Pandji.

Dia memastikan dirinya akan menggunakan hak suaranya untuk memilih satu dari dua kandidat pasangan calon presiden yang ada. Hanya saja, sejauh ini dia masih mempertimbangkan betul figur mana yang akan dipilihnya.

Komika kelahiran Singapura, 18 Juni 1979 itu menilai sosok Prabowo masih dibebani persoalan HAM masa lalu. Juga belum teruji dalam kepemimpinan di lembaga sipil.

Sejumlah tokoh dengan reputasi baik yang belakangan bergabung seperti Sudirman Said, Bambang Widjojanto, Said Didu, dan Rizal Ramli nyatanya cuma dijadikan sebagai juru bicara.

"Mana konsep pemberantasan korupsinya? Mana konsep kebijakan ekonomi yang substansial, bukan cuma ngomong sebatas tempe setipis ATM untuk mendapatkan simpati publik," kata Pandji.

Sebaliknya di pihak Jokowi, dia tak melihat ada hal baru yang ditawarkan seperti pada 2014. Khusus dalam penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, lulusan Seni rupa dan Desain ITB ini justru menilai Jokowi seperti mengabaikannya.

Ia mencontohkan kasus Munir dan penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Belum lagi belakangan mantan Walikota Solo itu membiarkan figur-figur dengan reputasi buruk justru berada di lingkarannya.

"Itu tidak setia dengan branding awalnya bahwa Pak Jokowi sebagai Orang Baik," ujar Pandji.

Terlepas dari semua itu, dia mengakui sejumlah kebijakan Jokowi lewat Badan Ekonomi Kreatif banyak berpihak kepada pekerja seni seperti dirinya.

Simak juga video berikut jangan lupa "klik Subscribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

KOMENTAR