Perkuat Kesepatakan Kedua Negara, Delegasi Israel Akan Kunjungi UEA Pekan Depan

Binsar

Wednesday, 26-08-2020 | 07:15 am

MDN
Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner [ist]

 

Jerusalem, Inako

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan delegasi Israel dan pembantu utama Presiden AS Donald Trump akan terbang bersama ke Uni Emirat Arab pada hari Senin untuk pembicaraan tentang memperkuat kesepakatan dan normalisasi hubungan kedua negara Timur Tengah itu.

Pertemuan tingkat tinggi itu akan menjadi yang pertama antara ketiga pihak sejak Trump mengumumkan kesepakatan yang ditengahi AS pada 13 Agustus.

Kesepakatan itu masih menunggu negosiasi tentang perincian seperti pembukaan kedutaan, perdagangan dan tautan perjalanan sebelum ditandatangani secara resmi.

Netanyahu & Trump [ist]

 

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, utusan Timur Tengah AS Avi Berkowitz dan pejabat AS lainnya akan melakukan perjalanan bersama dengan delegasi Israel yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Meir Ben-Shabbat, kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.

Seorang pejabat senior pemerintahan AS mengonfirmasi partisipasi Kushner, O'Brien dan Berkowitz, dan mengatakan Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook juga akan ikut dalam penerbangan tersebut.

Pejabat AS dan Israel akan terbang dengan pesawat Israel langsung dari Tel Aviv ke Abu Dhabi, penerbangan komersial pertama antara kedua negara, lapor penyiar Kan Israel.

 

Pembicaraan akan fokus pada cara untuk mempromosikan kerja sama Israel-UEA di sektor-sektor seperti penerbangan dan pariwisata, perdagangan, keuangan, kesehatan, energi dan keamanan, kata Netanyahu.

“Ini adalah kesepakatan bersejarah. Ini akan membawa mesin pertumbuhan ... Saya berharap negara lain di kawasan kita akan bergabung dalam lingkaran perdamaian."

Kesepakatan itu akan membuat UEA menjadi negara Arab ketiga yang menjalin hubungan dengan Israel dalam lebih dari 70 tahun, setelah Mesir dan Yordania pada 1979 dan 1994 masing-masing.

Tetapi prospek bahwa perjanjian tersebut dapat memberikan akses kekuatan Teluk ke persenjataan canggih yang sebelumnya ditolak telah membuat marah Israel, dan dapat muncul sebagai poin penting dalam negosiasi.

 

Selama kunjungan ke wilayah tersebut untuk menunjukkan dukungan AS untuk hubungan Israel-Arab, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo meyakinkan Israel pada hari Senin bahwa mereka akan mempertahankan keuntungan militer di wilayah tersebut di bawah kesepakatan senjata di masa depan dengan UEA.

Pada hari Selasa, pejabat tinggi pertahanan UEA dan Israel mengadakan panggilan telepon pertama mereka yang diakui secara publik, menggembar-gemborkan kemungkinan kerjasama keamanan.

KOMENTAR