PKS Ingatkan Prabowo Soal Koalisi Segajah

Sifi Masdi

Monday, 23-07-2018 | 17:40 pm

MDN
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman [ist]

Jakarta, Inako 

Saat ini muncul sejumlah nama kandidat calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Ketua Umum Prabowo Subianto di Pilpres 2019 di luar kader yang diusung oleh PKS. Hal ini membuat PKS sedikit gerah, dan kemudian mengingatkan soal komitmen Gerindra mengenai 'koalisi segajah' bersama PKS, yang selama ini sama-sama setia menjadi oposisi.

Sekjen PKS Mustafa Kamal mengungkap partainya menggelar rakor pimpinan seluruh wilayah. Salah satu aspirasi yang meningkat adalah soal Pilpres 2019.

"Pengurus dan kader menginginkan agar penetapan lebih awal terbentuknya mitra koalisi Pilpres 2019. Diharapkan akhir bulan Juli 2018 ini," ungkap Mustafa di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (23/7/2018).

PKS pun berencana segera mengumumkan secara resmi soal capres dan cawapres yang diusungnya, meski selama ini sudah menyatakan mendukung Prabowo. Dengan penetapan awal, PKS berharap bisa semakin leluasa untuk pemenangan Pilpres 2019. Mustafa pun mengingatkan PKS soal jatah kursi cawapres yang dijanjikan.

"Koalisi Pilpres 2019 dibangun mitra koalisi yang menjamin kader PKS bisa jadi capres atau cawapres, jadi ini harapan agar mitra koalisi yang dibangun adalah mampu menjamin kader PKS jadi capres atau cawapres 2019 nanti," ucapnya.

Dalam beberapa waktu belakangan, nama-nama cawapres untuk Prabowo mulai muncul dari luar PKS. Dari Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Gatot Nurmantyo. PKS mengingatkan soal komitmen koalisi segajah.

"Kita terus bangun seluruh parpol, tapi khusus dengan Gerindra atau Prabowo, itu bukan hanya sekutu, tapi segajah. Kita sudah kerja sama besar dan tentu saja tren ini akan memuncak di 2019," kata Mustafa.

 

 

KOMENTAR