PPP Nilai Wajar Sikap Demokrat yang Main Dua Kaki di Pilpres 2019

Sifi Masdi

Wednesday, 12-09-2018 | 13:08 pm

MDN
Sekjen PPP Arsul Sani [ist]
“PPP menilai Demokrat wajar melakukan politik dua kaki di Pilpres 2019 karena efek Prabowo-Sandiaga tidak banyak memberikan keuntungan bagi Demokrat.”

 

Jakarta, Inako

PPP memaklumi pilihan politik Partai Demokrat yang memainkan dua kaki pada Pilpres 2019. Pilihan politik dua kaki tersebut semakin terang benderang setelah Ketum Demokrat memberikan kebebasan kepada setiap kader Demokrat di seluruh Indonesia bebas menentukan pilihan di Pilpres 2019.

Menurut Sekjen PPP Arsul Sani, setiap partai memiliki cara pandang berbeda terkait Pileg dan Pilpres.

"Cara pandang setiap partai dalam menyikapi pemilu 2019 yang di mana merupakan pemilu serentak pertama tentu bisa berbeda antara satu partai, dengan yang lainnya," ujar Arsul saat dihubungi, Selasa (11/9/2018).

Ketum Demokrat Susilo Bamban Yudhoyono [ist]

 

"Saya tidak dalam posisi untuk menilai, yang jelas ini pengalaman pertama, pemilu serentak, tentu mungkin saja kepentingan partai berbeda antara pileg dengan pilpres," sambungnya.

Arsul menilai wajar jika Demokrat melakukan hal demikian karena pasangan yang diusungnya di Pilpres, Prabowo-Sandiaga tidak memberikan keuntungan bagi Demokrat. Namun, meski begitu PPP masih menghormati putusan yang diambil Demokrat.

"Apalagi bagi partai-partai yang merasa bahwa paslonnya dalam pilpres tidak memberikan efek ekor jas (coat-tail effect) bagi partainya, dan di mana partai menghadapi satu situasi di daerah-daerah tertentu di mana paslon untuk pilpresnya indikasinya mendapat dukungan luas dari pemilih. PPP memahami sikap partai-partai termsuk PD dalam konteks seperti ini. Dan sebagai sesama partai peserta pemilu, ya kami menghormati saja jika Demokrat mengambil kebijakan seperti itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengakui isu mereka bermain dua kaki ramai diperbincangkan publik. Andi mengatakan, 'dua kaki' merupakan perintah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief [ist]

 

"Soal Demokrat dua kaki jadi ramai. Perintah Ketua Umum SBY itu jelas memang dua kaki," ujar Andi lewat Twitter, Selasa (11/9/2018).

Namun, Andi menjelaskan maksud 'dua kaki' yang diperintahkan SBY. Partai Demokrat harus memijakkan kaki mereka di Pilpres dan Pileg 2019. "Satu kaki di pileg, satu kaki di pilpres," tegas Andi.

 

Baca Juga:



 

 

 

 

KOMENTAR