Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (14/5/2025)

Sifi Masdi

Wednesday, 14-05-2025 | 09:42 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (14/5/2025), diperkirakan berisiko mengalami koreksi. Sejumlah analis pun memberikan rekomendasi saham unggulan sebagai antisipasi terhadap potensi tekanan pasar.

 

Pada periode 5–9 Mei 2025, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,25% dan ditutup di level 6.832,80. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meningkat sebesar 0,29%, dari Rp11.831 triliun menjadi Rp11.865 triliun.

 

Dari sisi aktivitas perdagangan, rata-rata volume transaksi harian mengalami lonjakan 17,49% menjadi 24,52 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian turut naik 14,77% menjadi Rp13,33 triliun, sementara frekuensi transaksi harian meningkat 6,63% menjadi 1,29 juta kali.

 

Namun demikian, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp563,17 miliar pada Jumat (9/5/2025). Secara year-to-date, net sell asing telah mencapai Rp53,85 triliun, menandakan tekanan jual masih cukup kuat dari pihak asing.

 


BACA JUGA:

Coinbase Jadi Perusahaan Kripto Pertama Masuk Indeks S&P 500

Harga Minyak Dunia Menguat 1,5%: AS-China Capaki Kesepakatan Soal Tarif

GOTO Siap Buyback Saham Senilai Rp 3,3 Triliun


 

Tim analis MNC Sekuritas memperkirakan bahwa saat ini IHSG berada pada awal fase wave [b] dari wave B, yang membuat indeks rentan terhadap koreksi lebih lanjut. Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support 6.759–6.682 dan resistance 6.986–7.075.

 

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan menguji area support di kisaran 6.713–6.759, yang menempatkan indeks dalam risiko bergerak di zona merah. Adapun saham-saham pilihan MNC Sekuritas untuk hari ini meliputi: ISAT,  INDF, MBMA, PTBA.

 

Dari sisi global, pasar mendapatkan angin segar dari meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Pada Senin (12/5/2025), kedua negara menyepakati pengurangan tarif impor selama 90 hari sebagai bagian dari kesepakatan sementara. Langkah ini diyakini akan menjadi katalis positif bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

 

Martin Aditya, Investment Analyst PT Capital Asset Management, menilai bahwa sinyal deeskalasi ini akan mendorong sentimen positif jangka pendek di pasar saham domestik. “Saat ini memang inflow masih dominan ke instrumen pendapatan tetap dan emas, namun dalam jangka pendek diperkirakan ada pergeseran ke pasar saham seiring meningkatnya keyakinan terhadap komitmen AS dan China,” ujarnya pada Selasa (13/5/2025).

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 


 

 

KOMENTAR