Rektor Unila Terjerat OTT KPK, Calon Mahasiswa Dipatok hingga Rp 300 juta

Jakarta, Inako
Operasi tangakp tangan KPK terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani menghebohkan publik.
Pasalnya, Rektor Unila itu mematok nominal yang sangat tinggi untuk setiap peserta, yakni sekitar Rp 100 juta sampai dengan Rp 300 juta.
Baca juga: AH: Inflasi Diprediksi Masih Terkendali Hingga Akhir Tahun
Akibat dari perbuatannya itu, KPK menetapkan Karomani sebagai tersangka.
Dalam kasus dugaan suap penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademik 2022 itu, KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya, yakni Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryadi (HY), Ketua Senat Unila Muhammad Basri (MB), dan pihak swasta Andi Desfiandi (AD).
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan Karomani terlibat langsung dalam menentukan kelulusan para peserta seleksi jalur khusus Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (SIMANILA) untuk tahun akademik 2022.
Salah satunya dengan memerintahkan bawahannya untuk menyeleksi secara personal kesanggupan orang tua mahasiswa dalam memberikan sejumlah uang.
Ghufron mengungkapkan, pihaknya mengetahui informasi mengenai korupsi di Kampus Unila setelah mendapat laporan dari masyarakat.
TAG#Korupsi, #Pendidikan, #Polisi, #Tersangka, #KPK
190216882
KOMENTAR