Sekjen PDIP Sebut Amien Rais Pakai “Jurus Mabok”

Sifi Masdi

Wednesday, 16-01-2019 | 20:15 pm

MDN
Amien Rais [ist]

Jakarta, Inako

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais berbicara soal kepala negara dibawa ke pengadilan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Amien tengah dalam kondisi jurus mabok.

"Ya, itu kan jurus mabok. Ya itu jurus mabok, belum-belum udah mau melengserkan. Siapa yang bisa berhadapan dengan kekuatan rakyat," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Hasto lalu berbicara soal masyarakat Yogyakarta. Untuk diketahui, Amien tinggal di Yogyakarta.

"Masyarakat di Yogyakarta itu masih begitu toleran dengan Pak Amien, meskipun apa yang Pak Amien sampaikan jauh dari nilai-nilai Yogyakarta. Maka, buat mereka, gampangkan yang namanya lagu 'Jogja Istimewa' dibajak, itu tidak sesuai dengan nilai-nilai kultural Jawa. Jadi Pak Amien Rais bersyukur karena masyarakat Yogyakarta toleran. Coba beliau tinggal di luar daerah lain, pasti sudah membikin marah," jelas Hasto. 

"Tapi orang Jawa itu percaya, becik ketitik, olo ketoro (bagus kelihatan, jelek juga kelihatan). Jadi apa yang disampaikan Pak Amien mari nanti kita lihat waktu yang akan membuktikan, becik ketitik, olo ketoro," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Amien dalam paparannya menyatakan telah terjadi praktik mafia tiga proyek besar. Amien menyebut proyek Meikarta, proyek reklamasi Teluk Jakarta, dan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Amien lantas berbicara soal jenis kejahatan, mulai dari crime of commission hingga crime ommission. Definisi kejahatan kedua, menurutnya, seseorang yang diam saja ketika melihat terjadinya kejahatan.

"Kalau ada orang melihat diam saja maka yang diam saja, seolah kolaborasi, maka dia juga harus dipenjara karena karena melakukan crime of ommission. Pembiaran saja. Nah Pak Jokowi ini besok kita urus sungguh-sungguh. Mengapa proyek infrastruktur ugal-ugalan. Nanti ketahuan. Penguasa itu melakukan korupsi skala mega di infrastruktur. Kemudian juga di 3 proyek mega tadi. Jadi kalau seorang presiden mendiamkan, itu artinya menyetujui," sebut Amien.

 

 

KOMENTAR