Sofyan Basir Bantah Adanya Commitment Fee Proyek PLTU Riau-1

Jakarta, Inako
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengakui bertemu dengan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih di Hotel Fairmont pada 3 Juli 2017. Dalam pertemuan itu, Sofyan menyebut tidak pernah membahas commitment fee proyek PLTU Riau-1.
"Tidak ada sama sekali (bahas commitment fee)" ujar Sofyan Basir ketika bersaksi saat sidang terdakwa Johanes B Kotjo di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Menurut Sofyan, pertemuan tersebut membahas batas kontrak kerja PLTU-1 selama 15 tahun sesuai Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Perusahaan Kotjo Blackgold Natural Resource harus menyepakati kontrak tersebut.
"Saya selalu menekankan bahwa ini harus 15 tahun apakah sudah selesai. Kan bu Eni kawan Pak Kotjo," kata Sofyan.
Kepada Sofyan, jaksa KPK bertanya ada tidaknya commitment fee yang disampaikan Eni Saragih atau Johanes B Kotjo. Sofyan menyebutkan tidak pernah mendengar adanya commitment fee itu.
"Tidak ada sama sekali," ucap Sofyan.
Lagi-lagi jaksa KPK bertanya ada tidaknya Eni Saragih menyampaikan langsung jatah fee untuk Dirut PT PLN jika proyek PLTU Riau-1 sudah selesai dikerjakan perusahaan Kotjo. Tapi Sofyan menegaskan tidak pernah pembahasan dengan Eni M Saragih mengenai jatah fee.
"Saya selalu bilang utamakan PLN. Saya selalu mengarah ke sana. Tapi jujur tidak pernah diarahkan bu Eni untuk soal fee-fee," kata Sofyan.
TAG#PLTU Riau-1, #PLN, #Korupsi, #Sofyan Basir
190232106
KOMENTAR