Suka Duka Berpuasa di Negeri Rantau

Hila Bame

Tuesday, 19-05-2020 | 14:20 pm

MDN
Puji Hermana(22) seorang pelajar Indonesia yang berada di kota Maebashi sekolah di Kokusai Gijutsu Sangyo Senmon Gakko, mengambil jurusan Teknologi berasal dari Kuningan Jawa Barat

 

Jakarta, Inako

 

Suka cita menyambut Ramadhan sangat terasa di Indonesia. 
Begitu pula dengan tradisi-tradisi unik yang mulai dari buka bersama, hunting takjil atau ngabuburit menunggu waktu saat berbuka tiba.

 

BACA JUGA  :  Cegah Penyebaran Coronvairus, Musim Pendakian Gunung Fuji Tahun Ini Dibatalkan

Berbeda dengan beberapa pelajar Indonesia yang berada di luar negeri. Menjalankan ibadah puasa di negara orang memang ada saja tantangan dan godaanya. 
Apalagi di negara non muslim yang minoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam. 
Bulan puasa saat ini merupakan musim panas, sehingga waktu puasa lebih menantang dalam menjalanka ibadah puasanya.

 

BACA JUGA:   Ahli Biologi Molekuler Jepang NOMOTO Mika telah Memenangkan Penghargaan Ilmuwan Wanita Internasional bergengsi

Salah satunya adalah Puji Hermana(22) seorang pelajar Indonesia yang berada di kota Maebashi sekolah di Kokusai Gijutsu Sangyo Senmon Gakko, mengambil jurusan teknologi berasal dari Kuningan Jawa barat, seorang pelajar Indonesia yang di Jepang. 


Dirinya mengaku,  ini adalah kali pertamanya berpuasa di negeri orang. 
Banyak sekali perbedaan yang dialami saat berpuasa antara di Indonesia dan Jepang. 


Hal itu harus dapat sedikit beradaptasi bagi dirinya agar bisa dapat menyesuaikan. Namun tak mengurungkan niatnya untuk menjalankan ibadah puasa secara penuh.

Puji mengatakan, datangnya bulan ramadhan di Jepang sama sekali tidak terasa euforianya, dan puasa juga terasa lebih menantang.


"Hidup di lingkungan yang minoritasnya muslim, jadi tentunya banyak godaan dan cobaan, karena di Jepang mayoritas tidak berpuasa. 

Masyarakat di Jepang juga tidak mengerti apa itu puasa," kata Puji kepada inakoran lewat WA.(19/05/2020).

Bulan Ramadhan kali ini jatuh pada bulan April - Mei.


Di Jepang, tengah musim panas, dimana cuaca lebih menantang.


Puasa di Jepang bisa mencapai 16 - 17 jam. 


Buka puasa baru dilakukan pukul 18.48 (waktu Jepang), sedangkan subuh pukul 02.54 (waktu Jepang). 
  
"Menariknya, lucu saja melihat ekspresi teman-teman ketika mereka tahu muslim lagi menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Mereka antara kaget, kagum, heran.


Mereka mikir apa bisa manusia tidak makan gak minum seharian gitu," ungkap Puji.

Selain puji, ada pula beberapa teman puji yang satu sekolah menjadi pelajar dan tinggal bersama di kota Maebashi Jepang.

Namun Puji mengaku tetap kangen dengan euforia Ramadhan di Indonesia. 


Di Jepang, dia tak menemukan menu buka puasa kesayangan, seperti gorengan, putu Mayang, es teler, takjil lainnya, dan Taraweh bersama.

Kepada inakoran, puji berbagi tips untuk pembaca yang pertama kali puasa di negeri orang, yakni latihan puasa sebelum Ramadhan, seperti puasa Senin Kamis.


Selain itu, menjaga asupan gizi saat makan, perbanyak makan buah dan sayur yg banyak mengandung serat, dan minum harus cukup agar tubuh tetap bugar.

"Di bulan Ramadhan ini, hal yang selalu dikangenin adalah kebersamaan ketika berbuka bersama keluarga di rumah. 


Juga makanan-makanan khas tertentu yang selalu di sediakan Ibunda tercinta Untuk di makan bersama." ujar Puji.

Inakoran - Agie
 

TAG#PUJI, #JEPANG, #PUASA

198735373

KOMENTAR