Sulawesi Utara Masih Dilanda Kekeringan Hebat

Binsar

Thursday, 03-10-2019 | 14:24 pm

MDN
Ilustrasi kekeringan di wilayah Sulut [ist]

Manado, Inako

Sebagian besar daerah di Sulawesi Utara masih dilanda kekeringan hebat hingga saat ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat, 14 kecamatan di tujuh kabupaten dan kota di provinsi itu masih masuk kategori awas kekeringan.

Menurut Kepala Seksi Obervasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, Muhammad Candra Buana, S.ST di Manado, Rabu, awas kekeringan artinya jumlah hari tanpa hujan atau HTH lebih dari 61 hari.

Yang masuk kategori itu adalah: Aertembaga, Lembeh Utara dan Matuari (Kota Bitung), Bolaang, Dumoga Timur, Dumoga Utara, dan Lolak (Kabupaten Bolaang Mongondow), serta Kotabunan (Kabupaten Bolaang Mongondow Timur).

Selanjutnya, Bunaken dan Mapanget (Kota Manado), Likupang Barat, Likupang Timur (Kabupaten Minahasa Utara), Ratahan (Kabupaten Minahasa Tenggara), dan Tagulandang (Kabupaten Kepulauan Sitaro).

Sedangkan kategori siaga waspada, jika hari tanpa hujan lebih dari 31 hari. Jumlah kecamatan yang masuk kategori ini mencakup 15 kecamatan di delapan kabupaten dan kota berbeda.

Wilayah-wilayah yang masuk kategori siaga adalah Maesa, Ranowulu (Kota Bitung), Dumoga Tengah (Kabupaten Bolaang Mongondow), Nuangan (Kabupaten Bolaang Mongondow Timur), Kawangkoan, Eris, Kombi dan Pineleng (Kabupaten Minahasa).

Selain itu, Airmadidi, Dimembe dan Likupang Barat (Kabupaten Minahasa Utara), Ratatotok dan Tombulu (Kabupaten Minahasa Tenggara), Siau Tengah (Kabupaten Kepulauan Sitaro) dan Lirung (Kabupaten Kepulauan Talaud).

"Saat ini enam dari tujuh zona musim di Sulut masih memasuki musim kemarau berdasarkan analisis hujan yang diperbarui tanggal 1 Oktober 2019," katanya.

Dia menjelaskan, dari data HTH hingga 30 September 2019 menunjukkan beberapa wilayah di Sulut mengalami deret hari tanpa hujan berturut – turut lebih dari 31 hari.

Sementara, prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa beberapa daerah berpotensi mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 milimeter per dasarian) dengan peluang lebih dari 70 persen, demikian Muhammad Candra Buana.

TAG#Kekeringan, #Sulut

190215424

KOMENTAR