Timor Leste Rayakan 20 Tahun Kemerdekaan Bersama Presiden Baru

Binsar

Friday, 20-05-2022 | 07:49 am

MDN
Jose Ramos-Horta dilantik sebagai presiden Timor Timur pada 19 Mei 2022 di Dili [Kyodo News]

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Timor Timur merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-20 pada hari Jumat, bersama Presiden Jose Ramos-Horta yang baru dilantik. Ramos Horta akan meningkatkan hubungan dengan negara-negara tetangga sebagai agenda utama dalam lima tahun kepemimpinannya ke depan.

Ramos-Horta, yang menjabat sebagai presiden negara itu dari 2007 hingga 2012, kembali berkuasa menggantikan Francisco "Lu Olo" Guterres, setelah memenangi Pemilu Pilpres 2022.

“Kita harus mencari cara yang efektif untuk integrasi ekonomi dan komprehensif yang lebih besar, kerjasama yang lebih besar di bidang pertahanan dan keamanan, yaitu keamanan maritim,” kata Ramos-Horta, dilansir dari Kyodo News, Jumat (20/5).

 

 

Tetaangga terdekat Timor Leste adalah Australia, Selandia Baru dan Indonesia serta negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Pada upacara yang berlangsung di Tasitolu, sebuah daerah di luar ibukota Dili di mana Timor Timur mendeklarasikan kemerdekaan dari Indonesia 20 tahun lalu, presiden baru mengatakan kepada para tamu undangan bahwa aksesi ke 10 anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara akan menjadi prioritas utama.

Bergabung dengan forum Asia adalah "tujuan strategis nasional yang saya dukung secara pribadi sejak tahun 1974 selama pertemuan bersejarah di Jakarta dengan Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu Adam Malik," katanya.

 

 

Pada tahun 2011, selama masa jabatan pertama Ramos-Horta sebagai presiden, pemerintahannya mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan ASEAN ketika Indonesia menjadi ketua bergilir grup tersebut.

Para peserta upacara hari Kamis untuk meresmikan peraih Nobel Perdamaian berusia 72 tahun itu termasuk utusan khusus Presiden Indonesia Joko Widodo Mohammad Mahfud MD dan Presiden Portugis Marcelo Rebelo de Sousa, sementara sekitar 500 orang Timor Timur berkumpul di belakang gerbang Taman Tasitolu untuk menyambut pemimpin baru mereka.

Ramos-Horta bersumpah untuk bekerja atas nama semua orang Timor, tidak hanya mereka yang mendukung pencalonannya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Jepang yang telah menjadi mitra yang murah hati bagi Timor Leste, khususnya di bidang infrastruktur.

Presiden baru mengakui bahwa negara akan terus menghadapi tantangan besar seperti penciptaan lapangan kerja, dan berjanji untuk berusaha mengatasi masalah tersebut.

Meskipun menerima pendapatan minyak dan gas sejak tahun 2005, Timor Lorosa'e tetap menjadi salah satu negara termiskin di Asia-Pasifik, dengan statistik resmi menunjukkan sekitar 41 persen dari 1,37 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

 

 

Pendapatan dasar, kesehatan dan tingkat melek huruf serupa dengan negara-negara di Afrika sub-Sahara, sementara proporsi pengangguran dan setengah pengangguran diperkirakan mencapai 70 persen.

Indonesia mencaplok Timor Timur pada tahun 1976, setelah berada di bawah kekuasaan kolonial Portugis selama sekitar 400 tahun.

Secara resmi memperoleh kemerdekaan pada tahun 2002 setelah 30 bulan di bawah administrasi PBB menyusul referendum pada tahun 1999 di mana orang Timor Timur sangat memilih untuk berpisah dari Indonesia.

 

 

 

 

 

KOMENTAR