Timses Jokowi-Ma’ruf Siap Beri Penjelasan Terkait Istilah “Buta dan Budek”

Sifi Masdi

Tuesday, 13-11-2018 | 17:46 pm

MDN
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani [ist]         

Jakarta, Inako

Istilah “buta dan budek” yang disampaikan oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin menuai banyak kritik karena banyak pihak yang mengasosiasikan istilah tersebut dengan kaum difabel. Dalam rangka untuk mengatasi kesalahpamahan denga istilah tersebut, maka Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkomunikasi dengan kaum difabel. Tujuannya untuk menjelaskan maksud kiasan buta dan budek tersebut.  

"Insyaallah kami komunikasikan dengan mereka soal ini (istilah buta dan budek) dengan bijak, supaya kesalahpahamannya terselesaikan dengan baik," ujar Arsul Sani kepada wartawan, Senin (12/11/2018). 

Seperti diketahui, penyandang disabilitas yang tergabung dalam Forum Tunanetra Menggugat menyesalkan pernyataan Ma'ruf Amin. Mereka tersinggung dan menuntut Ma'ruf meminta maaf.

Menurut Arsul, Ma'ruf Amin tidak menghina para penyandang tunanetra saat mengucapkan istilah kiasan buta dan budek. Namun Ma'ruf bermaksud mengingatkan orang yang mempunyai panca indera lengkap dan berfungsi baik, tapi sengaja menutup mata, hati, pikiran, dan telinga untuk mendengar informasi yang nyata.

"Kiai Ma'ruf Amin tidak sedang menghina para penyandang tunanetra atau tunarungu ketika mengucapkan soal buta dan budek. Tapi sedang mengingatkan orang-orang yang panca inderanya lengkap dan berfungsi dengan baik, namun sengaja membutakan diri dari kemampuan penglihatan mata, hati dan berpikirnya, serta menutup rapat telinganya dari kemampuan mendengar informasi yang nyata," jelas dia. 


 

KOMENTAR