Timses Jokowi Anggap Adanya Capres “Dildo” Hanya Lelucon Saja

Sifi Masdi

Wednesday, 09-01-2019 | 10:05 am

MDN
Ilustrasi pasangan Jokowi-Ma’ruf, Prabowo-Sandi, dan  capres Dildo [ist]

Jakarta, Inako

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva, khawatir masyarakat banyak yang tak ikut berpartisipasi di Pilpres 2019 alias golput lantaran muncul capres Nurhadi-Aldo atau lebih dikenal dengan sebutan 'Dildo'. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin masyarakat tetap akan berpartisipasi di pesta politik 2019.

"Kami tetap yakin bahwa partisipasi politik masyarakat masih tetap tinggi walaupun di tengah media sosial yang dipenuhi dengan hoax, caci maki, fitnah, dan manuver yang tidak mencerdaskan," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Rabu (9/1/2019).

Ace memandang positif kemunculan capres 'Dildo'. Menurut dia, 'Dildo' hanyalah penghias pesta demokrasi.

"Ini bagian dari serba-serbi dari pesta demokrasi. Mesti ada yang meramaikan suasana pesta demokrasi dengan pernak-perniknya seperti Nurhadi-Aldo ini. Anggaplah ini bagian dari sisi hiburan dari proses politik di mana rakyat perlu juga mendapatkan hiburan," ucap politikus Partai Golkar itu.

Hal senada disampaikan Wakil Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf, Daniel Johan. Daniel mengatakan 'Dildo' hanya lelucon di tengah dunia politik. Menurutnya, rakyat tetap akan ikut berpartisipasi dalam Pilpres 2019 dengan mempertimbangkan gagasan dari para capres.

"Fenomena Dildo tidak perlu dikhawatirkan, itu hal yang biasa saja, hanya buat lucu-lucuan. Bagaimanapun, visi dan program capres yang akan menjadi pertimbangan utama bagi rakyat dalam menentukan pilihannya. Kita optimis rakyat akan menyambut dengan antusias Pemilu 2019 dan mayoritas sudah memiliki pilihannya," sebut Daniel’.

Wasekjen PKB itu menegaskan rakyat tentu tak mau melewatkan momentum Pilpres 2019. Nasib bangsa, kata Daniel, ada di tangan rakyat.

"Pemilu 2019 adalah momentum bagi rakyat untuk melahirkan kepemimpinan bangsa, yang akan menentukan nasib bangsa dan rakyat ke depannya. Dengan begitu, kita mendorong setiap rakyat untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya, jangan salah menentukan pilihan, termasuk jangan golput karena tidak membawa kemajuan dalam proses demokrasi kita," ucap Daniel. 

 

 

KOMENTAR