Timses Prabowo Apresiasi Gerak Cepat Polisi Usut Hoax Ratna Sarumpaet

Sifi Masdi

Friday, 05-10-2018 | 13:51 pm

MDN
Koordinator Jubir Tim Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak [ist]
“Timses Prabowo-Sandi mengapresiasi kinerja polisi yang bergerak cepat menangani kasus hoax Ratna Sarumpaet.”

 

Jakarta, Inako

Kabar dari Ratna Sarumpaet benar-benar dibuktikan polisi sebagai kabar hoax belaka. Rekan-rekan Ratna di koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga mengapresiasi polisi.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi berharap polisi juga bisa menangani dengan performa yang sama terhadap kasus hoax lainnya. Tim Prabowo-Sandi justru berterima kasih kepada pihak kepolisian karena telah cepat mengungkap hoax ini.

"Kami terima kasih ke polisi yang cepat mengungkap kebohongan Ibu Ratna ini. Jadi kami terima kasih sekali. Kami tentu berharap kasus lain, hoax lain bisa diungkap secepat ini," kata Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Acungan jempol untuk kepolisian pun datang dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Awalnya dia menyoroti investigasi polisi soal penganiayaan Ratna. Dia menilai investigasi yang dijalankan polisi itu luar biasa cepat.

"Tapi ini juga di luar soal pribadi ya, saya melihat investigasi yang dilakukan polisi yang menyebar itu dahsyat gitu. Sebenarnya itu is an another question gitu. Kalau kita mau telusuri lagi, itu pertanyaan lain. Kok cepat?" kata Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Menurut Fahri, polisi mengusut kasus Ratna dengan cara membobol rekening Ratna, mendapatkan CCTV terkait, hingga melihat catatan transfer dari anak Ratna.

Diketahui pula tak ada acara internasional di Bandung sebagaimana yang dikabarkan sebelumnya menjadi alasan keberadaan Ratna di Bandung. Akhirnya diketahui bahwa keterangan soal Ratna dipukuli di Bandung adalah hoax.

"Satu penyelidikan yang dahsyat, padahal peristiwanya itu tanggal 21 (September), bocornya itu tanggal 1 (Oktober). Tanggal 2 (Oktober) penyelidikan udah lengkap. Briefing ke Presiden sudah lengkap," kata Fahri.

 

 

Baca juga:


 

 

 


 

KOMENTAR